Skip to main content

Hubungan Bakteri dengan Hospes dan Lingkungannya

Hubungan Bakteri dengan Hospes dan Lingkungannya

Habitat alam mikroorganisme
n  Tanah
         Ada yang bersifat pathogen.
         Sebagian bertahan melalui adanya ekskret dan kadaver .
         Clostridium tetani, Clostridium perfringens, Bacillus anthracis .
n  Air
         Bakteri patogen umumnya ditemukan pada air yang tercemat feses atau urin manusia dan binatang.
         Salmonella sp, Vibrio cholera, Entamoeba hystolitica, virus hepatitis, virus enterik, virus polio.
n  Udara
         Udara luar jarang mengandung bakteri patogen, terkit adanya UV, radiasi .
         Udara ruangan banyak mengandung bakteri dan virua patogen .
n  Makanan .

Interaksi mikroba
n  Hubungan timbal balik antar mikroba atau organisme yang lebih tinggi
n  Meliputi:
1.      Sintrofisme
2.      Kompetisi
3.      Simbiosis

Interaksi mikroorganisme
n  Sintrofisme
            Kedua organisme tidak dekat berhubungan tapi secara timbal balik memberikan keuntungan .
n  Kompetisi
            Kedua oranisme saling bersaing karena keterbatasan makanan dan energi ligkungan .
n  Simbiosis
            Hubungan yang dekat antara mikroorganisme dan memerlukan kontak fisik,meliputi:
  1. Mutualisme .
  2. Komensalism.
  3. Parasitisme .

Hubungan hospes-kuman
n  Ditentukan oleh keseimbangan virulensi kuman dan daya tahan hospes
n  Virulensi kuman: derajat patogenitas yang dinyatakan dengan jumlah mikroorganisme atau mikogram toksin yang dibutuhkan untuk membunuh binatang percobaan
n  Dipengaruhi:
Ø  Daya invasi
            Kemampuan untuk penetrasi ke jaringan, mengatasi pertahanan hospes, berkembang biak dan menyebar.
Ø  Toksigenitas>> eksotoksin, endotosin

Sumber pustaka
Kimball, J.W.  1983.  Biology, Fifth Edition.  Addison – Wesley Publishing Company, Inc.
Pelczar, M.J. & E.C.S. Chan.  1986.  Dasar-dasar Mikrobiologi.  Terjemahan Ratna Siri Hadioetomo dkk. UI-Press. Jakarta.
Rost.  Barbour.  Stocking.  Murphy.  2006.  Plant Biology Second Edition.  Thomson Brooks/Cole.  Canada.  


Comments

Popular posts from this blog

Dialog dengan Pasien Isolasi Sosial (Menarik Diri)

Contoh dialog sesuai Satuan Pelaksana pada pasien gangguan jiwa dengan isolasi diri atau menarik diri : Menarik  D iri   (Isolasi Sosial) Prolog Disebuah ruang arjuna terdapat terdapat pasien gangguan jiwa bernama Ny. S. Pasien masuk rumah sakit jiwa karena pasien asyik dengan pikirannya sendiri, tidak memiliki teman dekat, tidak adanya kontak mata, tampak sedih, efek tumpul serta melakukan tindakan berulang yang tidak bermakna sama sekali. Pasien juga merasa ditolak oleh keluarganya sendiri sehingga membuatnya kesepian. Diagnosa keperawatan untuk pasien yaitu isolasi sosial. SP 1 : Pasien membina hubungan saling percaya,membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan hubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan. Perawat           : “ Assallamualaikum wr,wb ” Pasien              : (pasien hanya diam) Perawat           : “ Saya H saya senang dipanggil ibu Her… Saya perawat diruang maw

Dialog dengan Pasien Gangguan Jiwa Susaide SP 1

STRATEGI PELAKSANAAN SUSAIDE SP 1 A.       Kondisi klien Data Subjektif: 1.       Mengungkapkan keinginan bunuh diri 2.       Mengungkapkan keinginan untuk mati 3.       Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan 4.       Ada riwayat berulang percobaan bunuh diri sebelumnya dari keluarga 5.       Berbicara tentang kematian, menanyakan tentang dosis obat yang mematikan 6.       Mengungkapkan adanya konflik interpersonal 7.       Mengungkapkan telah terjadi korban perilaku kekerasan saat kecil Data Objektif: 1.       Impulsif 2.       Menunjukkan perilaku yang mencurigakan ( biasanya menjadi sangat patuh) 3.       Ada riwayat penyakit mental (depresi, psikosis, dan penyalahgunaan alkohol) 4.       Ada riwayat penyakit fisik (penyakit kronis atau penyakit terminal) 5.       Pengangguran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau kegagalan dalam karier) 6.       Status perkawinan yang tidak harmonis B.        Diagnosa keperawatan Risiko bunuh diri

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) A.   LATAR BELAKANG Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007). Sedangkan jumlah minimum 4 dan maksimum 10. Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK adalah : sudah punya diagnosa yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif, waham tidak terlalu berat (Yosep, 2007). Terapi aktivitas kelompok (TAK) dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas orientasi realita , dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (Keliat, 2006). Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus terkait dengan pengalaman dan atau kehidup