Dzalim
Secara Etimologi
Kata zalim berasal dari bahasa
Arab, dengan huruf “dho la ma” (ظ ل م ) yang bermaksud gelap. Di dalam
al-Qur’an menggunakan kata zhulm selain itu juga digunakan kata baghy,
yang artinya juga sama dengan zalim yaitu melanggar haq orang lain. Namun
demikian pengertian zalim lebih luas maknanya ketimbang baghyu,
tergantung kalimat yang disandarkannya. Kezaliman itu memiliki berbagai bentuk
di antaranya adalah syirik.
Ancaman bagi orang yang zalim
dan tidak
"Dan peliharalah dirimu dari
siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu
dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya." (Al-Anfaal 8:25).”
Dzalim Pada Al-Quran
•
Al-Anbiyaa' 13,
Orang yang zalim itu di waktu merasakan azab Allah melarikan diri, lalu orang-orang
yang beriman mengatakan kepada mereka dengan secara cemooh agar mereka tetap
ditempat semula dengan menikmati kelezatan-kelezatan hidup sebagaimana biasa
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapkan kepada mereka.
•
Al 'Ankabuut 46,
Yang dimaksud dengan orang-orang yang zalim pada ayat ini adalah orang-orang
yang setelah diberikan kepadanya keterangan-keterangan dan
penjelasan-penjelasan dengan cara yang paling baik, mereka tetap membantah dan
membangkang dan tetap menyatakan permusuhan.
Kezaliman dibagi menjadi 2 kategori, menzalimi diri sendiri (dosa dan
maksiat) dan orang lain (menyia-siakan atau tidak menunaikan hak orang lain
yang wajib ditunaikan). Kezaliman itu ada tiga macamnya di antaranya adalah:
–
Kezaliman yang tidak diampunkan Allah, yaitu syirik.
–
Kezaliman yang dapat diampunkan Allah, perbuatan
seseorang hamba terhadap dirinya sendiri di dalam hubungan dia terhadap Allah.
–
Kezaliman yang tidak dibiarkan oleh Allah,
perbuatan hamba-hamba-Nya di antara sesama mereka, karena pasti dituntut pada Hari Akhir oleh mereka yang
dizalimi.
Comments
Post a Comment