Skip to main content

Diare

DIARE

Pengertian
Diare adalah buang air besar lembek/cair >= 3x dalam sehari (dapat disertai lendir atau darah).
}  akut : berlangsung < 7 hari.
}  kronis : berlangsung > 14 hari.
}  Lendir dan darah : disentri (shigella, amoeba)

Diare sekretorik
Absorbsi Natrium gagal oleh vili, sekresi klorida berlangsung terus / meningkat àsekresi cairan àkehilangan air dan elektrolit sebagai tinja yg cairàdehidrasi
Infeksi: karena rangsangan toksin bakteri     E. coli, V. cholera atau virus

Diare osmotic
Mukosa usus halus adalah epitel berpori à dpt dilewati air dan elektrolit dg cepat utk mempertahankan tekanan osmotik antara isi usus dg cairan ekstraseluler.          
            Apabila ada bahan yg sulit diserap dan bila isotonik à air dan bahan yg larut tidak diabsorbsi à diare
Bila yang lewat larutan hipertonik à air & beberapa elektrolit akan pindah dari CES ke lumen usus sampai osmolaritas isi usus sama dengan CES dan darah à menaikkan volume tinja à dehidrasi
            Krn kehilangan cairan tubuh > kehilangan Na dan Cl à hipernatremia

Patogenesis (virus)
  1. Berkembang di epitel vili usus halusàkerusakan & pemendekan vilià kehilangan vili utk absorbsià diganti sel epitel m’bentuk kripta yg belum matang à usus mensekresi air & elektrolit.
  2. Kerusakan vili à hilangnya disakaridase à absorbsi disakarida menurun terutama laktosa

Derajat dehirasi
  1. Tanpa dehidrasi
  2. Dehidrasi ringan/sedang (>= 2 tanda sbb) :
-          gelisah, rewel / mudah marah
-          Mata cekung
-          Haus, minum dengan lahap
-          Cubitan kulit perut kembalinya agak lambat      (< 2 detik)
  1. Dehidrasi berat (>=tanda sbb ):
-          Letargis atau tidak sadar
-          Mata cekung
-          Tidak bisa minum atau malas minum
-          Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat (>2 detik)

Prinsip utama pengobatan diare:
1. Penggantian cairan dan elektrolit tanpa melihat penyebabnya.
2. Makanan harus diteruskan.
3. Antibiotika dan antiparasit tidak boleh digunakan secara rutin, tidak  ada manfaatnya untuk kebanyakan kasus, termasuk diare berat dan diare dengan panas, kecuali pada disentri, kolera dengan dehidrasi berat, diare persisten.
4. Bawa kesarana kesehatan bila diare tidak membaik atau ada anda-tanda dehidrasi atau timbul gejala lain yang serius.

Rehidrasi
Oralit, atau
200 ml Air putih +sepucuk sendok teh garam tambah satu sendok makan gula.
(50-200ml/kgBB/24jam)
Plan A (dewasa tanpa dehidrasi)
Oralit 300 – 400 ml tiap BAB
Plan B (dewasa dehirasi ringan/sedang)
Oralit 2400 ml pada 3jam pertama,
Teratasi à lanjut plan A
Tidak teratasi à observasi
à jika masih lanjut plan B, jika berat beralih ke plan C
Plan C
Akses iv line (cairan RL) 10%BB dalam 2jam, atau NGT à rujuk

Pencegahan
  1. FOOD :
           Makanan yang higienis, penyediaan air minum yang bersih, serta kebersihan perorangan keluarga.
  1. FESES :
            Cucilah tangan anda sebelum makan.
  1. FLY :
            Lalat sudah dikenal sebagai pembawa bakteri dari barang-barang yang kotor, atau tidak bersih.
4.      FINGER :
           Buang air besar pada tempatnya (WC/toilet), sediakan tempat buang sampah yang memadai, berantas lalat agar tidak menghinggapi makanan di rumah anda, upayakanlah selalu agar lingkungan rumah anda selalu menjadi lingkungan hidup yang sehat.


Comments

Popular posts from this blog

Dialog dengan Pasien Isolasi Sosial (Menarik Diri)

Contoh dialog sesuai Satuan Pelaksana pada pasien gangguan jiwa dengan isolasi diri atau menarik diri : Menarik  D iri   (Isolasi Sosial) Prolog Disebuah ruang arjuna terdapat terdapat pasien gangguan jiwa bernama Ny. S. Pasien masuk rumah sakit jiwa karena pasien asyik dengan pikirannya sendiri, tidak memiliki teman dekat, tidak adanya kontak mata, tampak sedih, efek tumpul serta melakukan tindakan berulang yang tidak bermakna sama sekali. Pasien juga merasa ditolak oleh keluarganya sendiri sehingga membuatnya kesepian. Diagnosa keperawatan untuk pasien yaitu isolasi sosial. SP 1 : Pasien membina hubungan saling percaya,membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan hubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan. Perawat           : “ Assallamualaikum wr,wb ” Pasien              : (pasien hanya diam) Perawat           : “ Saya H saya senang dipanggil ibu Her… Saya perawat diruang maw

Dialog dengan Pasien Gangguan Jiwa Susaide SP 1

STRATEGI PELAKSANAAN SUSAIDE SP 1 A.       Kondisi klien Data Subjektif: 1.       Mengungkapkan keinginan bunuh diri 2.       Mengungkapkan keinginan untuk mati 3.       Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan 4.       Ada riwayat berulang percobaan bunuh diri sebelumnya dari keluarga 5.       Berbicara tentang kematian, menanyakan tentang dosis obat yang mematikan 6.       Mengungkapkan adanya konflik interpersonal 7.       Mengungkapkan telah terjadi korban perilaku kekerasan saat kecil Data Objektif: 1.       Impulsif 2.       Menunjukkan perilaku yang mencurigakan ( biasanya menjadi sangat patuh) 3.       Ada riwayat penyakit mental (depresi, psikosis, dan penyalahgunaan alkohol) 4.       Ada riwayat penyakit fisik (penyakit kronis atau penyakit terminal) 5.       Pengangguran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau kegagalan dalam karier) 6.       Status perkawinan yang tidak harmonis B.        Diagnosa keperawatan Risiko bunuh diri

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) A.   LATAR BELAKANG Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007). Sedangkan jumlah minimum 4 dan maksimum 10. Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK adalah : sudah punya diagnosa yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif, waham tidak terlalu berat (Yosep, 2007). Terapi aktivitas kelompok (TAK) dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas orientasi realita , dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (Keliat, 2006). Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus terkait dengan pengalaman dan atau kehidup