ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DHF
1. Pengkajian
Menurut
Nursalam (2005) hal-hal yang perlu dikaji pada anak dengan DHF yaitu:
a. Identitas
pasien
Nama, umur (pada DHF paling sering
menyerang anak-anak dengan usia kurang dari 15 tahun), jenis kelamin, alamat,
pendidikan, nama orang tua, pendidikan orang tua, dan pekerjaan orang tua.
b. Keluhan
utama
Alasan/keluhan yang menonjol pada pasien
DHF untuk datang ke Rumah Sakit adalah panas tinggi dan anak lemah.
c. Riwayat
penyakit sekarang
Didapatkan adanya keluhan panas mendadak
yang disertai menggigil dan saat demam kesadaran kompos mentis. Turunnya panas
terjadi antara hari ke-3 dan hari ke-7, dan anak semakin lemah. Kadang-kadang
disertai dengan keluhan batuk pilek, nyeri telan, mual, muntah anoreksia, diare/konstipasi,
sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nyeri ulu hati dan pergerakan bola
mata terasa pegal, serta adanya manifestasi perdarahan pada kulit, gusi (grade
III,IV), melena atau hematemesis.
d. Riwayat
penyakit yang pernah diderita
Penyakit apa saja yang pernah diderita.
Pada DHF, anak bisa mengalami serangan ulangan DHF dengan tipe virus lain.
e. Riwayat
imunisasi
Apabila anak mempunyai kekebalan yang
baik, maka kemungkinan akan timbulnya komplikasi dapat dihindarkan.
f. Riwayat
gizi
Status gizi anak yang menderita DHF dapat
bervariasi. Semua anak dengan status gizi baik maupun buruk dapat berisiko,
apabila terdapat faktor predisposisinya. Anak yang menderita DHF sering
mengalami keluhan mual, muntah, dan nafsu makan menurun. Apabila kondisi ini
berlanjut dan tidak disertai dengan pemenuhan nutrisi yang mencukupi, maka anak
dapat mengalami penurunan berat badan sehingga status gizinya menjadi kurang.
g. Kondisi
lingkungan
Sering terjadi di daerah yang padat
penduduknya dan lingkungan yang kurang bersih.
h. Pola
kebiasaan
1) Nutrisi
dan metabolisme: frekuensi, jenis, pantangan, nafsu makan berkurang, dan nafsu
makan menurun.
2) Eliminasi
alvi(buang air besar). Kadang-kadang anak mengalami diare/konstipasi. Sementara
DHF pada grade III-IV bisa terjadi melena.
3) Eliminasi
urine perlu dikaji apakah sering kencing, sedikit/banyak, sakit/tidak. Pada DHF
grade IV sering terjadi hematuria.
4) Tidur
dan istirahat. Anak sering mengalami kurang tidur karena mengalami sakit/nyeri
otot dan persendian sehingga kuantitas dan kualitas tidur maupun istirahatnya
kurang.
5) Kebersihan.
Upaya keluarga untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan cenderung kurang
terutama untuk membersihkan tempat sarang nyamuk aedes aegypti.
6) Perilaku
dan tanggapan bila ada keluarga yang sakit serta upaya untuk menjaga kesehatan.
i.
Pemeriksaan Fisik, meliputi inspeksi, palpasi,
auskultasi, dan perkusi dari ujung rambut sampai ujung kaki. Berdasarkan
tingkatan (grade) DHF, keadaan fisik anak adalah sebagai berikut:
1) Grade
I: kesadaran kompos mentis, keadaan umum lemah, tanda-tanda vital dan nadi
lemah.
2) Grade
II: kesadaran kompos mentis, keadaan umum lemah, ada perdarahan spontan
petekia, perdarahan gusi dan telinga, serta nadi lemah, kecil, dan tidak
teratur.
3) Grade
III: kesadaran apatis, somnolen, keadaan umum lemah, nadi lemah, kecil, dan
tidak teratur, serta tensi menurun.
4) Grade
IV: kesadaran koma, tanda-tanda vital: nadi tidak teraba, tensi tidak terukur,
pernapasan tidak teratur, ekstremitas dingin, berkeringat, dan kulit tampak
biru.
j.
Sistem integumen
1) Adanya
petekia pada kulit, turgor kulit menurun, dan muncul keringat dingin, dan
lembab.
2) Kuku
sianosis/tidak.
3) Kepala
dan leher.
Kepala terasa nyeri, muka tampak kemerahan
karena demam (flusy), mata anemis,
hidung kadang mengalami perdarahan (epitaksis) pada grade II, III, IV. Pada
mulut didapatkan bahwa mukosa mulut kering, terjadi perdarahan gusi, dan nyeri
telan. Sementara tenggorokan mengalami hyperemia pharing dan terjadi perdarahan
telinga (pada grade II, III, IV).
4) Dada
Bentuk simetris dan kadang-kadang terasa
sesak. Pada foto thorax terdapat cairan yang tertimbun pada paru sebelah kanan
(efusi pleura), Rales Å, RonchiÅ yang biasanya terdapat pada grade III dan IV.
5) Abdomen.
Mengalami nyeri tekan, pembesaran hati (hepatomegali), dan asites.
6) Ekstremitas.
Akral dingin, serta terjadi nyeri otot, sendi, serta tulang.
k. Pemeriksaan
laboratorium
Pada pemeriksaan darah pasien DHF akan
dijumpai:
1) Hb
dan PCV meningkat (³20%)
2) Trombositopenia
(≤100.000/ml)
3) Leukopenia
(mungkin normal atau lekositosis)
4) Ig.
D. Dengue positif
5) Hasil
pemeriksaan kimia darah menunjukkan hipoproteinemia, hipokloremia, dan
hiponatremia.
6) Urium
dan pH darah mungkin meningkat.
7) Asidosis
metabolik: pCO2 <35-40 mmHg dan HCO3 rendah
8) SGOT/SGPT
mungkin meningkat.
2. Diagnosa
Keperawatan
Masalah
atau diagnosis yang dapat ditemukan pada psien DHF antara lain:
a. Peningkatan
suhu tubuh (hipertermia)
b. Gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi, sehingga kurang dari kebutuhan
c. Potensial
terjadi perdarahan intra abdominal
d. Gangguan
aktivitas sehari-hari
e. Gangguan
pertukaran gas
f. Kelebihan
volume cairan
g. Resiko
perdarahan
h. Resiko
infeksi
3. Perencanaan
a. Hipertermia
berhubungan dengan proses penyakit.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam suhu tubuh normal
KH :
Suhu tubuh normal (36o-37oC)
Pasien bebas dari demam
No
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Kaji saat timbulnya
demam
Observasi TTV setiap
3 jam atau lebih sering
Berikan penjelasan
mengenai penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh.
Anjurkan pasien untuk
banyak minum ± 2,5 liter tiap 24 jam dan jelaskan manfaatnya bagi pasien
Berikan kompres
dingin pada axilla dan lipatan paha
Berikan terapi cairan
intravena dan obat-obatan sesuai dengan program dokter (kolaborasi)
|
Mengidentifikasi pola
demam pasien
Mengetahui keadaan
umum pasien
Penjelasan tentang
kondisi yang dialami pasien dapat membantu pasien/keluarga mengurangi
kecemasan yang timbul
Peningkatan suhu
tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan
asupan cairan yang banyak.
Kompres dingin akan
membantu menurunkan suhu tubuh
Pemberian cairan
sangat penting bagi pasien dengan suhu tinggi. Pemberian cairan merupakan
wewenang dokter sehingga perawat perlu kolaborasi dalam hal ini.
|
b. Gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi, sehingga kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual, muntah, anoreksia.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 2 x 24 jam kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi
KH : Pasien mampu menghabiskan makanan
dengan porsi makanan sedikit dan sering sehingga terpenuhi jumlah asupan
No
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Kaji keluhan mual,
sakit menelan, dan muntah yang dialami oleh pasien
Berikan makanan yang
mudah ditelan
Berikan makanan dalam
porsi kecil dan frekuensi sering
Jelaskan manfaat
makanan/nutrisi bagi pasien terutama saat sakit
Catatlah jumlah/porsi
makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap hari
Beri nutrisi
parenteral (kolaborasi dengan dokter)
|
Untuk menetapkan cara
mengatasinya
Membantu mengurangi
kelelahan pasien dan meningkatkan asupan makanan karena mudah ditelan
Untuk menghindari
mual dan muntah
Meningkatkan
pengetahuan pasien tentang nutrisi sehingga motivasi untuk makan meningkat
Untuk mengetahui
pemenuhan nutrisi pasien
Nutrisi parenteral
sangat bermanfaat/dibutuhkan pasien terutama jika intake per oral sangat
kurang. Jenis dan jumlah pemberian nutrisi parenteral merupakan wewenang
dokter
|
c. Potensial
terjadi perdarahan intra abdominal berhubungan dengan trombositopenia.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3 x 24 jam perdarahan intra abdominal tidak terjadi
KH : Tidak terjadi tanda-tanda
perdarahan lebih lanjut
Jumlah trombosit meningkat
No
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Monitor tanda
penurunan trombosit yang disertai tanda klinis
Berikan penjelasan
tentang pengaruh trombositopenia pada pasien
Monitor jumlah
trombosit setiap hari
Anjurkan pasien untuk
banyak istirahat
Berikan penjelasan
pada pasien/keluarga untuk segara melapor jika ada tanda perdarahan lebih
lanjut
Jelaskan obat-obat
yang diberikan dan manfaatnya bagi pasien
|
Penurunan jumlah
trombosit merupakan tanda adanya kebocoran pembuluh darah yang pada tahap
tertentu dapat menimbulkan tanda-tanda klinis berupa perdarahan
Agar pasien/keluarga
mengetahui hal-hal yang mungkin terjadi pada pasien dan dapat membantu
mengantisipasi terjadinya perdarahan karena trombositopenia
Dengan jumlah
trombosit yang dipantau setiap hari, dapat diketahui tingkat kebocoran
pembuluh darah dan kemungkinan perdarahan yang dialami pasien
Aktivitas pasien yang
tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya perdarahan
Keterlibatan keluarga
dengan segera melaporkan terjadinya perdarahan akan membantu pasien
mendpatkan panganan sedini mungkin
Dengan mengetahui
obat-obatan yang diminum dan manfaatnya maka pasien akan termotivasi untuk
mau minum obat sesuai dosis atau jumlah yang diberikan
|
d. Gangguan
aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kondisi tubuh yang lemah.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam mampu melakukan aktivitas sehari-hari
KH : Kebutuhan aktivitas sehari-hari
terpenuhi
Pasien mampu mandiri setelah bebas demam
No
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Kaji keluhan pasien
Kaji hal-hal yang
mampu/tidak mampu dilakukan oleh pasien sehubungan dengan kelemahan fisiknya
Bantu pasien memenuhi
kebutuhan aktivitasnya sehari-hari sesuai dengan tingkat keterbatasan pasien
Bantu pasien untuk
mandiri sesuai dengan perkembangan kemajuan fisiknya
Berikan penjelasan tentang
hal-hal yang dapat membantu dan meningkatkan kekuatan fisik pasien
Letakkan
barang-barang ditempat yang mudah terjangkau oleh pasien
Siapkan bel di dekat
pasien
|
Untuk
mengidentifikasi masalah-masalah psien
Untuk mengetahui
tigkat ketergantungan pasien dlaam memenuhi kebutuhannya
Pemberian bantuan
sangat diperlukan oleh pasien pada saat kondisinya lemah dan perawat
mempunyai tanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari pasien tanpa
membuat pasien tanpa membuat pasien mengalami ketergantungan pada perawat.
Dengan melatih
kemandirian pasien maka pasien tidak mengalami ketergantungan pada perawat
Dengan penjelasan
yang diberikan kepada pasien, maka pasien termotivasi untuk kooperatif selama
perawatan terutama terhadap tindakan yang dapat meningkatkan kekuatan
fisiknya
Akan membantu pasien
untuk memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa orang lain
Agar pasien dapat
segera meminta bantuan perawat saat membutuhkannya.
|
Comments
Post a Comment