Skip to main content

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POLA NUTRISI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POLA NUTRISI

Pengkajian
Pengkajian nutrisi penting khususnya bagi klien yang beresiko masalah nutrisi à siapa?
  1. Stress
  2. Penyakit
  3. Hospitalisasi
  4. Kebiasaan gaya hidup
  5. Faktor lain
AREA PENGKAJIAN
  1. A ; Anthropometric Measurement (Pengukuran fisik dan antopometrik)
  2. B ; Biochemical ; Tes laboratorium
  3. C ; Clinical sign  ; Observasi klinik
  4. D ; Dietary history ; Riwayat diet kesehatan
Anthropometric Measurement
  1. Antropometri adalah suatu sistem pengukuran ukuran dan susunan tubuh dan bagian khusus tubuh.
  2. Mengukur besar dan komposisi tubuh
  3. Efektif untuk mengetahui status protein dan kalori.
  4. Meliputi pengukuran TB, BB, lipatan kulit dan lingkar lengan.
Pengukuran
  1. Lipatan kulit trisep
      Indikasi lemak tubuh dan penyimpanan energi.
  1. Lingkar otot lengan
      Indikasi indeks protein tubuh, massa otot
BBI = TB – 100 – 10%(TB-100)
BBN = (BBI – 10%BBI) S.D (BBI+ 10%BBI)

Tes Laboratorium dan Biokimia
  1. Hemoglobin, hematokrit
  2. Limfosit
  3. Albumin
  4. Transferin
  5. BUN
  6. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam

Observasi Klinik

Riwayat Diet dan Kesehatan
Faktor yang mempengaruhi pola diet
  1. Status kesehatan
  2. Kultur dan agama
  3. Status sosio-ekonomi
  4. Pilihan Pribadi
    1. Faktor psikologis
    2. Alkohol dan obat
    3. Kesalahan informasi dan keyakinan terhadap makanan

Diagnosa Keperawatan
  1. Ketidakseimbangan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh
  2. Ketidakseimbangan nutrisi ; lebih dari kebutuhan tubuh
  3. Risiko Ketidakseimbangan nutrisi ; lebih dari kebutuhan tubuh

Tindakan keperawatan
  1. Menstimulasi nafsu makan
  2. Terapi diet
  3. Konseling klien dan keluarga
  4. Pemberian makan oral
  5. Nutrisi enteral dan infus / nutrisi parenteral

Terapi diet
Klien yang memerlukan modifikasi diet antara lain
  1. Gastrointestinal à tukak peptik, penyakit radang usus, sindrom malabsorbsi.
  2. Kardiovaskuler à gagal jantung
  3. Endokrin à diabetes melitus
  4. Ginjal à glumerulonefritis, gagal ginjal
  5. Sistem imun à HIV
  6. Kanker
  7.  
Nutrisi enteral
  1. Nutrien yang diberikan melalui saluran gastrointestinal.
  2. Berupa ; makanan keseluruhan, campuran semua makanan, suplemen oral, dan formula.

Infus / nutrisi parenteral
  1. Nutrisi parenteral à bentuk dukungan nutrisi yang khusus yaitu pemberian nutrien melalui intra vena.
  2. Nutrisi parenteral efektif mencegah malnutrisi à tapi dapat menimbulkan komplikasi dan membutuhkan kemampuan manajemen keperawatan yang terampil.


Comments

Popular posts from this blog

Dialog dengan Pasien Isolasi Sosial (Menarik Diri)

Contoh dialog sesuai Satuan Pelaksana pada pasien gangguan jiwa dengan isolasi diri atau menarik diri : Menarik  D iri   (Isolasi Sosial) Prolog Disebuah ruang arjuna terdapat terdapat pasien gangguan jiwa bernama Ny. S. Pasien masuk rumah sakit jiwa karena pasien asyik dengan pikirannya sendiri, tidak memiliki teman dekat, tidak adanya kontak mata, tampak sedih, efek tumpul serta melakukan tindakan berulang yang tidak bermakna sama sekali. Pasien juga merasa ditolak oleh keluarganya sendiri sehingga membuatnya kesepian. Diagnosa keperawatan untuk pasien yaitu isolasi sosial. SP 1 : Pasien membina hubungan saling percaya,membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan hubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan. Perawat           : “ Assallamualaikum wr,wb ” Pasien              : (pasien hanya diam) Perawat           : “ Saya H saya senang dipanggil ibu Her… Saya perawat diruang maw

Dialog dengan Pasien Gangguan Jiwa Susaide SP 1

STRATEGI PELAKSANAAN SUSAIDE SP 1 A.       Kondisi klien Data Subjektif: 1.       Mengungkapkan keinginan bunuh diri 2.       Mengungkapkan keinginan untuk mati 3.       Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan 4.       Ada riwayat berulang percobaan bunuh diri sebelumnya dari keluarga 5.       Berbicara tentang kematian, menanyakan tentang dosis obat yang mematikan 6.       Mengungkapkan adanya konflik interpersonal 7.       Mengungkapkan telah terjadi korban perilaku kekerasan saat kecil Data Objektif: 1.       Impulsif 2.       Menunjukkan perilaku yang mencurigakan ( biasanya menjadi sangat patuh) 3.       Ada riwayat penyakit mental (depresi, psikosis, dan penyalahgunaan alkohol) 4.       Ada riwayat penyakit fisik (penyakit kronis atau penyakit terminal) 5.       Pengangguran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau kegagalan dalam karier) 6.       Status perkawinan yang tidak harmonis B.        Diagnosa keperawatan Risiko bunuh diri

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) A.   LATAR BELAKANG Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007). Sedangkan jumlah minimum 4 dan maksimum 10. Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK adalah : sudah punya diagnosa yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif, waham tidak terlalu berat (Yosep, 2007). Terapi aktivitas kelompok (TAK) dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas orientasi realita , dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (Keliat, 2006). Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus terkait dengan pengalaman dan atau kehidup