STRATEGI
PELAKSANAAN SUSAIDE SP 1
A.
Kondisi klien
Data Subjektif:
1. Mengungkapkan keinginan bunuh diri
2. Mengungkapkan keinginan untuk mati
3. Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan
4. Ada riwayat berulang percobaan bunuh diri sebelumnya dari
keluarga
5. Berbicara tentang kematian, menanyakan tentang dosis obat
yang mematikan
6. Mengungkapkan adanya konflik interpersonal
7. Mengungkapkan telah terjadi korban perilaku kekerasan
saat kecil
Data Objektif:
1. Impulsif
2. Menunjukkan perilaku yang mencurigakan ( biasanya menjadi
sangat patuh)
3. Ada riwayat penyakit mental (depresi, psikosis, dan
penyalahgunaan alkohol)
4. Ada riwayat penyakit fisik (penyakit kronis atau penyakit
terminal)
5. Pengangguran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau
kegagalan dalam karier)
6. Status perkawinan yang tidak harmonis
B.
Diagnosa
keperawatan
Risiko bunuh diri
C.
Tujuan khusus
1.
Klien dapat
meningkatkan harga dirinya
2.
Klien dapat
melakukan kegiatan sehari- hari
3.
Klien mendapat
perlindungan dari lingkungan
Roll play susaide
Masalah keperawatan pasien gangguan
jiwa : resiko bunuh diri
Setting tempat: ruang soka rumah
sakit jiwa Surakarta
Peran- peran:
1. Wulan sari : pembaca prolog
2. Yuliyana: perawat
3. Tulus prasetyo: pasien
Prolog:
Disebuah ruang soka rsj Surakarta
terdapat pasien gangguan jiwa bernama tuan T, masuk ke rumah sakit jiwa karena
dirumah suka melamun, menyendiri, terlihat sedih apabila diajak bicara menjawab
“ segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya”. Dan pernah mencoba menyayat-
nyayat tangannya sendiri hingga terluka. Keluarga berusaha menyingkirkan benda-
benda tajam seperti pisau, gunting disekitar pasien dan selalu memantau pasien
hingga membawanya kerumah sakit jiwa.
Percakapan
Perawat :
“assalamualaikum T? kenalkan saya adalah perawat Y yang berjaga di ruang soka
ini saya dinas pagi dari jam 7 sampai jam 2 siang.”
Pasien :
“ walaikumsalam.”
Perawat :
“ bagaimana perasaan T hari ini?”
Pasien :
“kurang baik”
Perawat :
“ bagaimana kalau kita bercakap- cakap tentang apa yang T rasakan. Dimana
enaknya ya, berapa lama kita bicara?”
Pasien :
“ disini saja, terserah mbak perawat nya
saja”
Perawat :”
baiklah, bagaimana perasaan T setelah kejadian kemarin? Apakah T merasa
bersalah atau mempersalahkan diri sendiri?”
Pasien :
“ iya, saya merasa bersalah sekali kepada pacar saya yang sudah saya sakiti dan
saya merasa tidak ada gunanya saya hidup”
Perawat :”
apakah T berniat menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau berharap T
mati?”
Pasien :
“ iya, saya lebih baik mati dari pada tidak bisa membahagiakannya, saya lebih
baik mati”
Perawa t :”
tampaknya T membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan unrtuk
mengakiri hidup, saya perlu memeriksa isi kamar T untuk memastikan tidak ada
benda- benda membahayakan. Mari kita kekamar T untuk memeriksa ada tidaknya
benda tajam”
(memeriksa kamar T)
Pasien :
“baiklah”
Perawat :”
karena T tampaknya masih memiliki keinginan untuk mengakiri hidup T maka saya
tidak akan membiarkan T sendiri. Apa yang T lakukan apabila keinginan bunuh
diri muncul?”
Pasien :
“ saya ingin menyayat- nyayat tangan
saya hingga putus, atau minum racun”
Perawat :”
begini T kalau keinginan itu muncul maka untuk mengatasinya T harus memangil
perawat diruangan ini atau keluarga yang sedang besuk. Jadi T jangan sendirian
ya, katakan pada perawat jika ada dorongan untuk mengakiri hidup”
Pasien :
“ baiklah mbak”
Perawat :”
saya percaya T dapat mengatasi masalah, ok T “
Pasien :
“ oke”
Perawat :”
bagaimana perasaan T sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin
bunuh diri?”
Pasien :
“ sedikit lebih mengerti”
Perawat :”
coba sebutkan lagi cara tersebut”
Pasien :”
jika ada dorongan untuk mengakiri hidup saya, saya harus memanggil perawat atau
keluarga yang membesuk untuk meminta pertolongan, jadi saya tidak boleh
sendiri”
Perawat :”
bagus, kalau begitu saya akan menemani T sampai keinginan bunuh diri itu
hilang”
Prolog penutup
Tuan T dapat mengerti bagaimana
cara mengatasi perasaan ingin bunuh diri dan melakukan cara tersebut apabila
dorongan untuk mengakiri hidupnya kembali muncul. Setelah kamar T diperiksa
sudah tidak ada lagi benda- benda berbahaya.
Kesimpulan :
Tuan T mampu mengatasi perasaan bunuh diri
Comments
Post a Comment