Skip to main content

The Home Nurse

The Home Nurse

The home nurse may be any member of the immediate family, a relative, close friend who has the time and commitment to care for the patient. It is best to designate one person as the primary care-giver, or home nurse. This avoids confusion for the patient, and insures that medication is properly administered and necessary schedules for treatment are followed. Part of the home nurses' responsibility is to communicate with the health-care professionals charged with the patient's care. Keeping a written record of the patient's conditions and observing both his physical health (for example, noting his temperature, hours slept, the quality of sleep) and his emotional health, can help the physicians and nurses evaluate the patient. If one person is responsible for keeping health-care professionals informed about the patient's condition and is generally in charge, the patient will feel reassured that he is receiving proper care. It is also important for all concerned that family and friends share in attending the patient. This will guard against the home nurse becoming overly fatigued from the stress and isolation that can occur when bearing the responsibility of caring for someone. Then, too, including others helps the patient feel connected to family life and to life outside the sickroom. Family and friends also need to feel included in nursing the patient and ought to actively participate in his recuperation.

The Principles of Home Nursing
Nursing at home places the focus on the patient, his needs and well-being. The care of a dedicated and loving family encourages both his physical and psychological health. In the home a patient can be cared for as an individual rather than as an illness or injury. The family has the opportunity, and the time, to confer with the patient and gain an understanding of the patient's emotional and physical needs. In meeting those needs, family members acquire a sense of contributing to the health of the patient.
To best accommodate both the family and the ill person, the home nurse should consult all family members when reviewing living and household arrangements. This will make certain that the entire responsibilities do not fall on a single family member, and that the proper amount of time is devoted to the care of the patient. Together the family and the patient (if possible, need to develop strategies to foster the highest possible level of well-being for all concerned.

Comments

Popular posts from this blog

Dialog dengan Pasien Isolasi Sosial (Menarik Diri)

Contoh dialog sesuai Satuan Pelaksana pada pasien gangguan jiwa dengan isolasi diri atau menarik diri : Menarik  D iri   (Isolasi Sosial) Prolog Disebuah ruang arjuna terdapat terdapat pasien gangguan jiwa bernama Ny. S. Pasien masuk rumah sakit jiwa karena pasien asyik dengan pikirannya sendiri, tidak memiliki teman dekat, tidak adanya kontak mata, tampak sedih, efek tumpul serta melakukan tindakan berulang yang tidak bermakna sama sekali. Pasien juga merasa ditolak oleh keluarganya sendiri sehingga membuatnya kesepian. Diagnosa keperawatan untuk pasien yaitu isolasi sosial. SP 1 : Pasien membina hubungan saling percaya,membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan hubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan. Perawat           : “ Assallamualaikum wr,wb ” Pasien              : (pasien hanya diam) Perawat           : “ Saya H saya senang dipanggil ibu Her… Saya perawat diruang maw

Dialog dengan Pasien Gangguan Jiwa Susaide SP 1

STRATEGI PELAKSANAAN SUSAIDE SP 1 A.       Kondisi klien Data Subjektif: 1.       Mengungkapkan keinginan bunuh diri 2.       Mengungkapkan keinginan untuk mati 3.       Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan 4.       Ada riwayat berulang percobaan bunuh diri sebelumnya dari keluarga 5.       Berbicara tentang kematian, menanyakan tentang dosis obat yang mematikan 6.       Mengungkapkan adanya konflik interpersonal 7.       Mengungkapkan telah terjadi korban perilaku kekerasan saat kecil Data Objektif: 1.       Impulsif 2.       Menunjukkan perilaku yang mencurigakan ( biasanya menjadi sangat patuh) 3.       Ada riwayat penyakit mental (depresi, psikosis, dan penyalahgunaan alkohol) 4.       Ada riwayat penyakit fisik (penyakit kronis atau penyakit terminal) 5.       Pengangguran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau kegagalan dalam karier) 6.       Status perkawinan yang tidak harmonis B.        Diagnosa keperawatan Risiko bunuh diri

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) A.   LATAR BELAKANG Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007). Sedangkan jumlah minimum 4 dan maksimum 10. Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK adalah : sudah punya diagnosa yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif, waham tidak terlalu berat (Yosep, 2007). Terapi aktivitas kelompok (TAK) dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas orientasi realita , dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (Keliat, 2006). Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus terkait dengan pengalaman dan atau kehidup