Skip to main content

Ca Hepar

Ca Hepar

Pengertian Ca Hepar
Kanker hati merupakan Keganasan/ malignansi pada jaringan Hepar


Jenis  Ca Hepar
  HCC (hpatocellular Ca) à 85% kasus
  CC (cholangiocarcinoma)
  Sitoadenokarsinoma
  Angiosarkoma
  leiomiosarkoma

Faktor Risiko Ca Hepar
  Virus Hepatitis B à sirosisà Ca (jarang)
  Virus Hepatitis C à sirosis à Ca (perlu waktu +- 29 th)
  Sirosis hepatis
  Aflatoksin à Mrpkn mikotoksin jamur aspergilllus
  Obesitas
  DM
  Alkohol
  Lain-lain (hepatitis aoutoimun, peny.hati metabolik, kontrasepsi oral, senyawa kimia krsinogenik, tembakau)

Gejala klinis Ca Hepar
  Dapat asimtomatik
  Simtomatik: gejala sirosis hati (asites, atrofi muskulus temporalis, spider nervi, caput medusa, varises esofagus, hipoalbumin), ikterik, penurunan BB mendadak, perburukan kondisi mendadak, dispepsi, hepatomegali, pritonitis, splenomegali.

Patogenesis Ca Hepar
  Belum sepenuhnya diketahui
Cedera dan regenerasi kronik à inflamasi dan kerusakan DNAà Transformasi maligna hepatosit

Pemeriksaan Ca Hepar
  Tumor marker (AFP srum =>400ng/ml)
  USG , MRI, CT scan (abdomen)
Tumor > 2 cm disrai penyakit hati kronik, hipervaskularisasi arterial nodul

Derajat Ca Hepar
  SISTEM TNM

Terapi Ca Hepar
  Reseksi hepatik àunuk kasus non sirosis
  Transplantasi hati
  Ablasi tumor perkutan (bahan kimia atau radio frekuensi)
  Paliatifà untuk stadium menengah-lanjut (de transarterial chemo emblisation/ TACE)
  Interferon, antiesterogen, antiandrogen, radiasi internal, kemoterapi à masih dalam penelitian

Pencegahan Ca Hepar
  Hindari alkohol
  Pencegahan terkena Hepatitis B, Hepatitis C
  Hidup bersih dan sehat


Comments

Popular posts from this blog

Dialog dengan Pasien Isolasi Sosial (Menarik Diri)

Contoh dialog sesuai Satuan Pelaksana pada pasien gangguan jiwa dengan isolasi diri atau menarik diri : Menarik  D iri   (Isolasi Sosial) Prolog Disebuah ruang arjuna terdapat terdapat pasien gangguan jiwa bernama Ny. S. Pasien masuk rumah sakit jiwa karena pasien asyik dengan pikirannya sendiri, tidak memiliki teman dekat, tidak adanya kontak mata, tampak sedih, efek tumpul serta melakukan tindakan berulang yang tidak bermakna sama sekali. Pasien juga merasa ditolak oleh keluarganya sendiri sehingga membuatnya kesepian. Diagnosa keperawatan untuk pasien yaitu isolasi sosial. SP 1 : Pasien membina hubungan saling percaya,membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan hubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan. Perawat           : “ Assallamualaikum wr,wb ” Pasien              : (pasien hanya diam) Perawat           : “ Saya H saya senang dipanggil ibu Her… Saya perawat diruang maw

Dialog dengan Pasien Gangguan Jiwa Susaide SP 1

STRATEGI PELAKSANAAN SUSAIDE SP 1 A.       Kondisi klien Data Subjektif: 1.       Mengungkapkan keinginan bunuh diri 2.       Mengungkapkan keinginan untuk mati 3.       Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan 4.       Ada riwayat berulang percobaan bunuh diri sebelumnya dari keluarga 5.       Berbicara tentang kematian, menanyakan tentang dosis obat yang mematikan 6.       Mengungkapkan adanya konflik interpersonal 7.       Mengungkapkan telah terjadi korban perilaku kekerasan saat kecil Data Objektif: 1.       Impulsif 2.       Menunjukkan perilaku yang mencurigakan ( biasanya menjadi sangat patuh) 3.       Ada riwayat penyakit mental (depresi, psikosis, dan penyalahgunaan alkohol) 4.       Ada riwayat penyakit fisik (penyakit kronis atau penyakit terminal) 5.       Pengangguran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau kegagalan dalam karier) 6.       Status perkawinan yang tidak harmonis B.        Diagnosa keperawatan Risiko bunuh diri

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) A.   LATAR BELAKANG Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007). Sedangkan jumlah minimum 4 dan maksimum 10. Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK adalah : sudah punya diagnosa yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif, waham tidak terlalu berat (Yosep, 2007). Terapi aktivitas kelompok (TAK) dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas orientasi realita , dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (Keliat, 2006). Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus terkait dengan pengalaman dan atau kehidup