Skip to main content

Kanker Paru-Paru

Kanker Paru-paru merupakan bentuk  malignansi (keganasan) tumor paru
Pembagian :
  SCLC (Small Cell Lung cancer)
  NSCLC (Non Small Cell Lung cancer)
  Adenokarsinoma
  Karsino Bronkoalveolar
  Karsinoma sel Basal

Etiologi                      
  Secara pasti belum diketahui

Faktor risiko
  Paparan/inhalasi zat karsinogenik berpanjangan
(ROKOK, asbes, radiasi ion, radon ,arsn, krom, nikel, vinil)
(1 dari 9 perokok terkena Ca Paru)
(anak terkena paparan 25th meningkatkan risiko 2x)
  Kekebalan tubuh
  Genetik
  dll
Kaskade onkogenesis

Gambaran Klinis Kanker paru-paru :
LOKAL
  Batuk
  Hemoptosis
  Whezing, stridor
  Terdapat kavitas
  ateletaksis


INVASI LOKAL
  Nyeri dada
  Dispneu krn efusi pleura
  Efusi perikardium à tjd tamponadi atau aritmia
  Sindrom horner (fasial anhidrosis, miosis,ptosis)
  Suara serak à krn penekanan n.laryngel rec


Gejala metastasis
  Gejala pada otak, tulang, hati, adrenal
  Limfadenopati servikal & supraklavilkula

Sindrom para neoplastik
  Sistemik : BB turun, anoreksia, demam
  Hematologi: leukositosis, anemia, hiperkoagulasi
  Hipertrofi osteoartropati
  Endokrin: hipersekresi hormon paratiroid
  Dermatologi: eritem multiform, hiperkeratosis, jari tabuh
  Renal: sindrom of inappropiate andiuretic hormon

Asimtomatik
  Perokok dengan PPOK
  Kelainan nodul soliter

Prosedur diagnostic ca paru
  Ro Thorax PA dan lateral
  CT scan dan MRI
  Bone scanning
  Px sitologi (sputum, cairan pleura, cairan getah bening) à tidak selalu positif
  Histopatologi (biopsi) à gold standart

Derajat Ca Paru
Sistem T N M
T ukuran tumor
N metastasis kelenjar getah bening
M metastasis organ
Stage IA T1NoMo
Stage IB T2NoMo
Stage IIA T1N1Mo
Stage IIB T2N1Mo
Stage IIIA T1-3N2Mo atau T3N1Mo
Stage IIIB T4No-3Mo atau To-3N3Mo
Stage IV To-3No-3M1

Pengobatan
  Stage I-IIIa operasi (lobektomi, pneumonektomi)
  Stage IIIb-IV non operable à kemoterapi + radioterapi

Prognosis ca paru
  Survival rate < 1th

Pencegahan kanker paru-paru
  Tidak merokok sejak usia muda (jangan memulai, berusaha untuk berhenti)
  Chemoprevntion (vit C, betakaroten, retidol, dan zat antioksidan lain)


Comments

Popular posts from this blog

Dialog dengan Pasien Isolasi Sosial (Menarik Diri)

Contoh dialog sesuai Satuan Pelaksana pada pasien gangguan jiwa dengan isolasi diri atau menarik diri : Menarik  D iri   (Isolasi Sosial) Prolog Disebuah ruang arjuna terdapat terdapat pasien gangguan jiwa bernama Ny. S. Pasien masuk rumah sakit jiwa karena pasien asyik dengan pikirannya sendiri, tidak memiliki teman dekat, tidak adanya kontak mata, tampak sedih, efek tumpul serta melakukan tindakan berulang yang tidak bermakna sama sekali. Pasien juga merasa ditolak oleh keluarganya sendiri sehingga membuatnya kesepian. Diagnosa keperawatan untuk pasien yaitu isolasi sosial. SP 1 : Pasien membina hubungan saling percaya,membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan hubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan. Perawat           : “ Assallamualaikum wr,wb ” Pasien              : (pasien hanya diam) Perawat           : “ Saya H saya senang dipanggil ibu Her… Saya perawat diruang maw

Dialog dengan Pasien Gangguan Jiwa Susaide SP 1

STRATEGI PELAKSANAAN SUSAIDE SP 1 A.       Kondisi klien Data Subjektif: 1.       Mengungkapkan keinginan bunuh diri 2.       Mengungkapkan keinginan untuk mati 3.       Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan 4.       Ada riwayat berulang percobaan bunuh diri sebelumnya dari keluarga 5.       Berbicara tentang kematian, menanyakan tentang dosis obat yang mematikan 6.       Mengungkapkan adanya konflik interpersonal 7.       Mengungkapkan telah terjadi korban perilaku kekerasan saat kecil Data Objektif: 1.       Impulsif 2.       Menunjukkan perilaku yang mencurigakan ( biasanya menjadi sangat patuh) 3.       Ada riwayat penyakit mental (depresi, psikosis, dan penyalahgunaan alkohol) 4.       Ada riwayat penyakit fisik (penyakit kronis atau penyakit terminal) 5.       Pengangguran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau kegagalan dalam karier) 6.       Status perkawinan yang tidak harmonis B.        Diagnosa keperawatan Risiko bunuh diri

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) A.   LATAR BELAKANG Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007). Sedangkan jumlah minimum 4 dan maksimum 10. Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK adalah : sudah punya diagnosa yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif, waham tidak terlalu berat (Yosep, 2007). Terapi aktivitas kelompok (TAK) dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas orientasi realita , dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (Keliat, 2006). Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus terkait dengan pengalaman dan atau kehidup