Skip to main content

Satuan Acara Pengajaran (SAP) Pengisian Kartu Menuju Sehat Balita

Satuan Acara Pengajaran (SAP) Pengisian Kartu Menuju Sehat Balita

A.  Pokok Bahasan                   : Pengisian KMS
Sub pokok bahasan             : Cara mengisi KMS balita
B.  Tujuan Pendidikan                :
TIU                                     : Setelah mengikuti materi ini, klien dapat melakukan pengisian KMS balita      sendiri
TIK                                     : Klien dapat mengisi KMS balita minimal 80%
C.  Sasaran                               : Kader posyandu
D.  Hari/tanggal                         :
E.   Tempat                                : Kelurahan Jatikuwung kecamatan Gondangrejo
F.   Pelaksana                            : Mahasiswa Stikes Aisyiyah Surakarta
G.  Waktu (Durasi)                   : 20 menit
H.  Isi/materi                             : Pengertian kms, pengisian kms dan simbol dalam kms
I.     Metode Pendidikan             : Ceramah
J.     Media yang digunakan        : Ppt, liflet dan lembar balik
K.  Rencana kegiatan                :

Tahap Kegiatan
Kegiatan Pengajar
Kegiatan Sasaran
Waktu
Pendahuluan
Menjelaskan secara singkat tujuan, manfaat dan materi yang akan disampaikan
Sasaran dapat menerima penjelasan singkat tentang tujuan, manfaat dan materi yang akan disampaikan
5 menit
Penilaian
Menguraikan materi
Sasaran dapat menerima dengan jelas materi yang disampaikan
10 menit
Penutup
Tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan
Sasaran dapat menanggapi tentang materi yang telah disampaikan
5 menit


Comments

Popular posts from this blog

Dialog dengan Pasien Isolasi Sosial (Menarik Diri)

Contoh dialog sesuai Satuan Pelaksana pada pasien gangguan jiwa dengan isolasi diri atau menarik diri : Menarik  D iri   (Isolasi Sosial) Prolog Disebuah ruang arjuna terdapat terdapat pasien gangguan jiwa bernama Ny. S. Pasien masuk rumah sakit jiwa karena pasien asyik dengan pikirannya sendiri, tidak memiliki teman dekat, tidak adanya kontak mata, tampak sedih, efek tumpul serta melakukan tindakan berulang yang tidak bermakna sama sekali. Pasien juga merasa ditolak oleh keluarganya sendiri sehingga membuatnya kesepian. Diagnosa keperawatan untuk pasien yaitu isolasi sosial. SP 1 : Pasien membina hubungan saling percaya,membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan hubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan. Perawat           : “ Assallamualaikum wr,wb ” Pasien              : (pasien hanya diam) Perawat           : “ Saya H saya senang dipanggil ibu Her… Saya perawat diruang maw

Dialog dengan Pasien Gangguan Jiwa Susaide SP 1

STRATEGI PELAKSANAAN SUSAIDE SP 1 A.       Kondisi klien Data Subjektif: 1.       Mengungkapkan keinginan bunuh diri 2.       Mengungkapkan keinginan untuk mati 3.       Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan 4.       Ada riwayat berulang percobaan bunuh diri sebelumnya dari keluarga 5.       Berbicara tentang kematian, menanyakan tentang dosis obat yang mematikan 6.       Mengungkapkan adanya konflik interpersonal 7.       Mengungkapkan telah terjadi korban perilaku kekerasan saat kecil Data Objektif: 1.       Impulsif 2.       Menunjukkan perilaku yang mencurigakan ( biasanya menjadi sangat patuh) 3.       Ada riwayat penyakit mental (depresi, psikosis, dan penyalahgunaan alkohol) 4.       Ada riwayat penyakit fisik (penyakit kronis atau penyakit terminal) 5.       Pengangguran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau kegagalan dalam karier) 6.       Status perkawinan yang tidak harmonis B.        Diagnosa keperawatan Risiko bunuh diri

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) A.   LATAR BELAKANG Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007). Sedangkan jumlah minimum 4 dan maksimum 10. Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK adalah : sudah punya diagnosa yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif, waham tidak terlalu berat (Yosep, 2007). Terapi aktivitas kelompok (TAK) dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas orientasi realita , dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (Keliat, 2006). Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus terkait dengan pengalaman dan atau kehidup