Skip to main content

Satuan Acara Penyuluhan Anemia

SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP ANEMIA)


Tema : Anemia (kurang darah)
A.      Sub Pokok Bahasan
 Pengertian Anemia
 Gejala Anemia
 Penyebab Anemia
 Pencegahan Anemia
Hari/ Tanggal              : Rabu, 08 Januari 2014
Waktu                         : 10.00 wib
Penyaji                        : Mahasiswa STIKES  Aisyiyah Surakarta
Sasaran                       : Pasien dengan anemia

B. TUJUAN
1.    Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan Kesehatan tentang anemia  diharapkan  Pasien dapat mengetahui cara mengatasi terjadinya anemia

2.      Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang anemia :
a.       Pasien dapat mengetahui apa pengertian dari anemia
b.      Pasien dapat mengetahui penyebab terjadinya anemia
c.       Pasien  dapat mengetahui tanda dan gejala dari anemia
d.      Pasien mengetahui akibat dari anemia
e.       Pasien mengetahui cara mencegah terjadinya anemia
f.        Pasien mengetahui bahaya anemia terhadap ibu dan bayi

C.   GARIS BESAR MATERI
 Pengertian Anemia
 Gejala pada Anemia
 Penyebab Anemia
 Pencegahan Anemia
 Pengobatan Anemia

D.        METODE
  Ceramah
  Tanya jawab
  Dikusi
E.        PENGORGANISASIAN KELOMPOK
  Penyaji                :
  Notulen               :
  Moderator           :

F.         MEDIA
 Leaflet 
Lembar balik

G.             PELAKSANAAN KEGIATAN
No
Komunikator
Komunikan
1
Pra Interaksi
Memberi salam dan memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema penyuluhan.

Waktu 5 menit
Menjawab salam
Mendengarkan

2
ISI
Menjelaskan materi penyuluhan mengenai pengertian, penyebab, bahaya tanda dan gejala serta pencegahan anemia.
Memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.

Waktu 10 menit
Mendengarkan
Memberikan pertanyaan
3
PENUTUP
Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi.
Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan penyuluhan.
Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam.
Waktu 5 menit
Menjawab dan mendengarkan
Menjawab salam


H.            EVALUASI
1.      Pertanyaan  : “Apa pantangan pada prnderita anemia, dan bagaimana pemulihan anemia itu senderi?”
Jawaban :” Pada penderita anemia yang perlu dilakukan adalah mengurangi aktivitasnya karna saat dia lelah yg dibutuhkan istirahat dan yang penting adalah nutrisi dan zat besi yg terdapat pada daging, udang, telur,dan ikan. Makanan tersebut mengandung zat besi yg dibutuhkan tubuh

2.      Pertanyaan : “ mengapa kebanyakan wanita yang terkena penyakit anemia ‘’
Jawabannya: karena pada dasarnya wanita banyak mengalami hal – hal yang dapat menimbulkan anemia. Seperti haid, dan hamil…
I.            REFERENSI
http://drhennyzainal.wordpress.com/2009/11/21/anemia-defisiensi-fe-sering-terjadi-pada-anak-asi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia
http://dimasmis.blogspot.com/2008/08/anemia-kekurangan-zat-besi-pencegahan.html
 http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/sap-anemia-satuan-acara-penyuluhan-pada.html


















LAMPIRAN
PEMBAHASAN/ MATERI

1. Pengertian
Anemia/kurang darah adalah keadaan dimana darah merah (Hemoglobin/ Hb) kurang dari normal (normal 12-13 gr%). Anemia adalah rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dalam sel-sel darah merah, yaitu kurang dari 11 gr %

2. Penyebab Anemia
 Kurang nutrisi / kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, terutama yang berasal dari sumber hewani yang mudah diserap
Penyakit kronis
Kurang zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada kehamilan, masa tumbuh kembang (untuk laki-laki sampai dengan usia 20 tahun, untuk perempuan sampai dengan usia 18 tahun), dan penyakit infeksi
Kehilangan zat besi yang berlebihan pada perdarahan seperti haid yang berlebihan, sering melahirkan, kecelakaan dan infeksi karena cacing.
Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi.

3. Tanda dan Gejala Anemia
v   Perasaan Mudah lelah, lemah, letih, lesu, lunlai (5 L)
v   Sering Mengantuk
v   Pandangan berkunang-kunang dari posisi jongkok ke posisi berdiri/ perubahan posisi
v   Pucat pada wajah, telapak tangan, kuku, dan selaput dalam kelopak mata serta bibir
v   Sering Pusing/ sakit kepala.

4. Akibat Anemia
a.         Gangguan/ hambatan pada pertumbuhan badan dan perkembangan otak
b.        Kecerdasan dan prestasi belajar menurun
c.         Tubuh menjadi lemah dan kurang bugar
d.        Produktivitas dan aktivitas menurun
e.         Daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terserang penyakit.

5. Cara Mencegah Anemia
 Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat besi terutama yang berasal dari sumber hewani seperti  ikan, hati, susu, keju, telur. Sedangkan zat besi yang berasal dari sumber nabati/tumbuh-tumbuhan yaitu bayam, kangkung, daun singkong, kacang panjang, kecipir, daun katuk, sawi hijau, kacang – kacangan, tahu, tempe.
 Menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan agar tubuh tidak kemasukan cacing
 Agar zat besi dapat diserap dengan baik oleh tubuh maka konsumsi juga makanan yang mengandung vitamin C yang terdapat pada buah-buahan
 Periksakan diri ke dokter atau bidan atau ke pelayanan kesehatan terdekat.

6. Bahaya Anemia Bagi Ibu dan Bayi
1.             Bagi Ibu :
Ø  Melemahkan ibu, hingga mudah sakit
Ø  Bila anemia berat (Hb < 8 gr %) dapat terjadi payah jantung, keguguran, bayi lahir sebelum waktunya
Ø  Mungkin pula terjadi perdarahan waktu melahirkan, hingga mebahayakan jiwa ibu.
ü  Bagi Bayi :
Pertumbuhan janin mungkin terganggu sehingga bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) dan perkembangan otaknya mungkin terganggu

7. Pengobatan
Pengobatan anemia zat besi tergantung pada faktor penyebab yang menimbulkannya. Suatu contoh jika anemia yang terjadi adalah karena kehilangan darah yang terlalu banyak maka penyebab dari kehilangan darah tersebut yang perlu diobati. Jika anemia terjadi karena dalam konsumsi makanan tanpa kandungan zat besi maka pengobatannya adalah megubah diet makananan menjadi kaya akan zat besi.
a.             Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah (TTD).
b.            Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti: kecacingan, malaria dan penyakit TBC.



7. Kesimpulan

Untuk mencegah terjadinya anemia di anjurkan bagi kita untuk dapat mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, memelihara kebersihan diri agar kita tidak terkena penyakit yang dapat menimbulkan penyakit yang bisa mengakibatkan menurunnya hemoglobin dalam darah serta memeriksakan diri ke pelayan kesehatan terdekat, apakah kita mengalami anemia atau tidak, maka dengan mengetahuinya kita bisa mencegah dan mengobatinya.

Comments

Popular posts from this blog

Dialog dengan Pasien Isolasi Sosial (Menarik Diri)

Contoh dialog sesuai Satuan Pelaksana pada pasien gangguan jiwa dengan isolasi diri atau menarik diri : Menarik  D iri   (Isolasi Sosial) Prolog Disebuah ruang arjuna terdapat terdapat pasien gangguan jiwa bernama Ny. S. Pasien masuk rumah sakit jiwa karena pasien asyik dengan pikirannya sendiri, tidak memiliki teman dekat, tidak adanya kontak mata, tampak sedih, efek tumpul serta melakukan tindakan berulang yang tidak bermakna sama sekali. Pasien juga merasa ditolak oleh keluarganya sendiri sehingga membuatnya kesepian. Diagnosa keperawatan untuk pasien yaitu isolasi sosial. SP 1 : Pasien membina hubungan saling percaya,membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan hubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan. Perawat           : “ Assallamualaikum wr,wb ” Pasien              : (pasien hanya diam) Perawat           : “ Saya H saya senang dipanggil ibu Her… Saya perawat diruang maw

Dialog dengan Pasien Gangguan Jiwa Susaide SP 1

STRATEGI PELAKSANAAN SUSAIDE SP 1 A.       Kondisi klien Data Subjektif: 1.       Mengungkapkan keinginan bunuh diri 2.       Mengungkapkan keinginan untuk mati 3.       Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan 4.       Ada riwayat berulang percobaan bunuh diri sebelumnya dari keluarga 5.       Berbicara tentang kematian, menanyakan tentang dosis obat yang mematikan 6.       Mengungkapkan adanya konflik interpersonal 7.       Mengungkapkan telah terjadi korban perilaku kekerasan saat kecil Data Objektif: 1.       Impulsif 2.       Menunjukkan perilaku yang mencurigakan ( biasanya menjadi sangat patuh) 3.       Ada riwayat penyakit mental (depresi, psikosis, dan penyalahgunaan alkohol) 4.       Ada riwayat penyakit fisik (penyakit kronis atau penyakit terminal) 5.       Pengangguran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau kegagalan dalam karier) 6.       Status perkawinan yang tidak harmonis B.        Diagnosa keperawatan Risiko bunuh diri

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) A.   LATAR BELAKANG Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007). Sedangkan jumlah minimum 4 dan maksimum 10. Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK adalah : sudah punya diagnosa yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif, waham tidak terlalu berat (Yosep, 2007). Terapi aktivitas kelompok (TAK) dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas orientasi realita , dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (Keliat, 2006). Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus terkait dengan pengalaman dan atau kehidup