Skip to main content
HUKUM MIM MATI

Mim mati apabila disambut salah satu huruf hijaiah dapat dibaca dengan empat macam cara, yaitu :

1. IDGHAM MIMI
Idgham Mimi yaitu apabila “Mim mati” bertemu dengan huruf “Mim”. Dan juga disebut “Idgham Mutamatsilain”. Dinamakan “Idgham Mutamatsilain”karena bertemu dua huruf yang sama. Cara membacanyaadalah merapatkan dua bibir atas dan bawah sebelah luar serta diikuti suara berdengung dengan dengungan yang sempurna, sehingga disebut juga dengan : “Ghunnah Kamilah” . Temponya adalah 2 sampai 2,5 harakat/ketukan.
Contoh :
لَهُـمْ مَـا يَشَاءُ ☼ لَكُـمْ مَـا كَسَبْتُمْ ☼ يَتَوَفَّاكُـمْ مَـلَكُ الْمَـوْتِ

2. IKHFA’ SYAFAWI
Ikhfa’ Syafawi yaitu apabila “Mim Mati” bertemu dengan huruf “Ba”. Dinamakan Ikhfa’ Syafawi karena makhraj huruf “Mim Dan Ba” ada pada bagian bibir. Cara membacanya adalah merapatkan dua bibir atas dan bawah sebelah dalam dan diikuti dengan suara berdengung. Temponya adalah 2 sampai 2,5 harakat/ketukan.
Contoh :
تَرْمِيْهِـمْ بِـحِجَارَةٍ ☼ اِنَّ رَبَّهُـمْ بِـهِمْ ☼ بَلْهُـمْ بِـلِقَاءِ رَبِّـهِـم

3. IZH-HAR SYAFAWI
Izh-Har Syafawi yaitu apabila “Mim Mati” bertemu dengan huruf “Waw atau Fa”. Dinamakan Syafawi karena makhraj huruf “Mim, Waw dan Fa” ada pada bagian bibir. Cara membacanya adalah merapatkan dua bibir atas dan bawah dan segera membuka kembali, sehingga bunyi Mim mati ketika itu menjadi sangat jelas. Temponya adalah 1 harakat/ketukan.
Contoh :
وَهُـمْ فِـيْهِ ☼ ذَالِكُـمْ فِـسْقٌ ☼ اَعْمَالُهُـمْ فَـهُمْ ☼
عَنْهُـمْ وَرَضُوْا ☼ اُجُوْرَهُـمْ وَيَزِيْدَهُمْ ☼ مِنْ رَبِّكُـمْ وَرَحْمَةٌ ☼

huruf idhar syafawi ada dua puluh enam huruf(26) yaitu :
ء,ت,ث,ج,ح,خ,د,ذ,ر,ز,س,ش,ص,ض,ط,ظ,ع,غ,ف,ق,ك,ل,ن,و,ها,ي.
4. IZH-HAR
Izh-Har yaitu apabila “Mim Mati” bertemu dengan selainempat huruf tersebut di atas. Cara membacanya adalahmerapatkan dua bibir atas dan bawah dan segera membuka kembali, sehingga bunyi Mim mati ketika itu menjadi sangat jelas. Temponya adalah 1 harakat/ketukan.
Contoh :
عَالِيَهُـمْ ثِـيَابٌ - اَلَـمْ تَـرَ - هُـمْ خَـيْرٌ - لَهُـمْ جَـنَّةٌ - عَلَيْهِـمْ حِـجَارَةٌَ - كُـمْ دِيْـنُكُـمْ - عَلَيْهِـمْ رَبُّه - َمَهِّلْهُـمْ قَـلِيْلاً - هُـمْ شَـرٌّ - هُـمْ ضَـلُّوْا - عَلَيْهِمْ ظِـلاَلُهَوَلَهُـمْ عَـذَابٌ عَلَيهِـمْ غَـضَبٌ - وَهُـمْ نَـائِمُوْنَ - فَجَعَلَهُـمْ كَـعَصْفٍ - سَعْيُكُـمْ لَـشَتَّى - نَوْمَكُـمْ سُـبَاتًا - اِلَيْكُـمْ ذِكْرًا - عَلَيْهِـمْ طَـيْرًا- بَيْنَهُـمْ زُبُرًا - اَهْدِيْكُمْ صِرَاطًا - زِدْنَاهُـمْ هُـدًى - فَلَهُـمْ أَجْـرٌ - وَلَـمْ يُـوْلَـدْ

Comments

Popular posts from this blog

Dialog dengan Pasien Isolasi Sosial (Menarik Diri)

Contoh dialog sesuai Satuan Pelaksana pada pasien gangguan jiwa dengan isolasi diri atau menarik diri : Menarik  D iri   (Isolasi Sosial) Prolog Disebuah ruang arjuna terdapat terdapat pasien gangguan jiwa bernama Ny. S. Pasien masuk rumah sakit jiwa karena pasien asyik dengan pikirannya sendiri, tidak memiliki teman dekat, tidak adanya kontak mata, tampak sedih, efek tumpul serta melakukan tindakan berulang yang tidak bermakna sama sekali. Pasien juga merasa ditolak oleh keluarganya sendiri sehingga membuatnya kesepian. Diagnosa keperawatan untuk pasien yaitu isolasi sosial. SP 1 : Pasien membina hubungan saling percaya,membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan hubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan. Perawat           : “ Assallamualaikum wr,wb ” Pasien              : (pasien hanya diam) Perawat           : “ Saya H saya senang dipanggil ibu Her… Saya perawat diruang maw

Dialog dengan Pasien Gangguan Jiwa Susaide SP 1

STRATEGI PELAKSANAAN SUSAIDE SP 1 A.       Kondisi klien Data Subjektif: 1.       Mengungkapkan keinginan bunuh diri 2.       Mengungkapkan keinginan untuk mati 3.       Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan 4.       Ada riwayat berulang percobaan bunuh diri sebelumnya dari keluarga 5.       Berbicara tentang kematian, menanyakan tentang dosis obat yang mematikan 6.       Mengungkapkan adanya konflik interpersonal 7.       Mengungkapkan telah terjadi korban perilaku kekerasan saat kecil Data Objektif: 1.       Impulsif 2.       Menunjukkan perilaku yang mencurigakan ( biasanya menjadi sangat patuh) 3.       Ada riwayat penyakit mental (depresi, psikosis, dan penyalahgunaan alkohol) 4.       Ada riwayat penyakit fisik (penyakit kronis atau penyakit terminal) 5.       Pengangguran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau kegagalan dalam karier) 6.       Status perkawinan yang tidak harmonis B.        Diagnosa keperawatan Risiko bunuh diri

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) A.   LATAR BELAKANG Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007). Sedangkan jumlah minimum 4 dan maksimum 10. Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK adalah : sudah punya diagnosa yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif, waham tidak terlalu berat (Yosep, 2007). Terapi aktivitas kelompok (TAK) dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas orientasi realita , dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (Keliat, 2006). Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus terkait dengan pengalaman dan atau kehidup