Pentingnya
Filsafat dalam Bidang Kesehatan
Filsafat
ilmu merupakan bagian dari epistemologi
(filsafat pengetahuan) yang secara
spesifik mengakaji hakikat ilmu, seperti by:” Obyek apa yang ditelaah ilmu by?
Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara
obyek tadi dengan daya tangkap manusia yang membuahkan pengetahuan by?
(Landasan ontologis)” Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbangnya
pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus
diperhatikan agar mendapatkan pengetahuan yang benar? Apakah kriterianya? Apa
yang disebut kebenaran itu? Adakah kriterianya? Cara/teknik/sarana apa yang
membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu? (Landasan
epistemologis)” Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan?
Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah
principles? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan
principles by? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi
metode ilmiah dengan norma-norma moral/profesional by? (Landasan aksiologis).
(Jujun S. Fungsi Filsafat IlmuFilsafat ilmu merupakan salah satu cabang dari
filsafat. Suriasumantri, 1982)D. Oleh karena itu, fungsi filsafat ilmu kiranya
tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni :” Sebagai
alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada. ” Mempertahankan,
menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.
” Memberikan ajaran tentang principles dan
etika yang berguna dalam kehidupan” Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk
kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik,
hukum dan sebagainya. ” Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan
hidup dan pandangan dunia. Disarikan dari Agraha Suhandi (1989)Sedangkan Ismaun
(2001) mengemukakan fungsi filsafat ilmu
adalah untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagi konsep dan
teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori
ilmiah.
Selanjutnya dikatakan pula, bahwa filsafat
ilmu tumbuh dalam dua fungsi, yaitu: sebagai confirmatory theories yaitu
berupaya mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis dengan evidensi dan
theory of conclusion yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil ataupun
besar secara sederhana.
Apa ilmu
Keperawatan ( Ontologi Ilmu Keperawatan )1. Pengertian perawat Pada lokakarya nasional 1983 telah disepakati pengertian keperawatan sebagai berikut, keperawatan
adalah pelayanan expert yang merupakan bagian elemental dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan
kiat keperawatan, berbentuk pelayanan
bio psiko sosio inner yang komprehensif yang ditujukan kepada individu,
kelompok dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia. Calilista Roy (1976)
mendefinisikan keperawatan merupakan
definisi ilmiah yang berorientasi kepada praktik keperawatan yang memiliki
sekumpulan pengetahuan untuk memberikan pelayanan kepada klien. Florence
Nightingale (1895) mendefinisikan keperawatan sebagai berikut, keperawatan
adalah menempatkan pasien alam
kondisi paling baik bagi alam dan isinya untuk bertindak. Dari beberapa
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keperawatan adalah upaya pemberian
pelayanan/asuhan yang bersifat humanistic dan expert, holistic berdasarkan ilmu
dan kiat, standart pelayanan dengan berpegang teguh kepada kode etik yang
melandasi perawat expert secara mandiri atau memalui upaya kolaborasi. 2. No.
Definisi perawat Definisi perawat menurut UU RI. 23 tahun 1992
tentang kesehatan, perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan
melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimiliki diperoleh melalui
pendidikan keperawatan. Tyalor C Lillis C
Lemone (1989) mendefinisikan perawat adalah seseorang yang berperan dalam
merawat atau memelihara, membantu dengan melindungi seseorang karena sakit,
luka dan proses penuaan. Pohon ilmu dari keperawatan adalah ilmu keperawatan
itu sendiri.
Definisi perawat menurut ICN (international directorate of nursing)
tahun 1965, perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan
keperawatan yang memenuhi syarat serta berwenang di negeri bersangkutan untuk
memberikan pelayanan keperawatan yan bertanggung jawab untuk meningkatkan
kesehatan, pencegahan penyakit dan pelayanan penderita sakit. Pendidikan
keperawatan sebagai pendidikan profesi harus dikembangkan sesuai dengan
kaidah-kaidah ilmu dan profesi keperawatan, yang harus memiliki landasan
akademik dan landasan expert yang kokoh dan mantap. Pengembangan pendidikan
keperawatan bertolak dari pengertian dasar tentang ilmu keperawatan seperti
yang dirumuskan oleh Konsorsium Ilmu kesehatan (1991) yaitu by: ” Ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu
dasar seperti ilmu alam, ilmu communal, ilmu perilaku, ilmu biomedik, ilmu
kesehatan masyarakat, ilmu dasar keperawatan, ilmu keperawatan komunitas dan
ilmu keperawatan klinik, yang apluikasinya menggunakan pendekatan dan metode
penyelesaian masalah secara
ilmiah, ditujukan untuk mempertahankan, menopang, memelihara dan meningkatkan
integritas seluruh kebutuhan dasar manusia “. Bidang garapan dan fenomena yang
menjadi objek studi keperawatan
adalah penyimpangan dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
(bio-psiko-sosio-spiritual), mulai dari tingkat individu spiciness utuh
(mencakup seluruh siklus kehidupan), sampai pada tingkat masyarakat, yang juga
tercermin pada tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pada tingkat scheme implement
fungsional sampai sub seluler atau molekuler. Wawasan ilmu keperawatan mencakup
ilmu-ilmu yang mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia, melalui pengkajian mendasar tentang hal-hal yang melatar belakangi,
serta mempelajari berbagai bentuk upaya untuk mencapai kebutuhan dasar tersebut
melalui pemanfaatan semua sumber yang ada dan potensial. Dari uraian diatas
dapat dijelaskan bahwa hakikat dari ilmu by keperawatan adalah mempelajari
tentang respon manusia terhadap sehat dan sakit yang difokuskan pada kepedulian
perawat terhadap tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pasien atau disebut dengan
be caring. Hal ini berbeda dengan hakikat kedokteran adalah pengobatan atau
disebut choose.
Bagaimana lahirnya ilmu keperawatan (Epistemologi ilmu keperawatan)Keperawatan lahir
sejak naluriah keperawatan lahir bersamaan dengan penciptaan manusia. B.
Orang-orang pada zaman dahulu hidup dalam keadaan original. Namun demikian
mereka sudah mampu sedikit pengetahuan dan kecakapan dalam merawat atau
mengobati. Perkembangan keperawatan dipengaruhi dengan semakin maju peradaban
manusia maka semakin berkembang keperawatan. Pekerjaan “merawat” dikerjakan
berdasarkan naluri (instink) а naluri binatang а “mother instinct” (naluri
keibuan) yang merupakan suatu naluri dalam yang bersendi pada pemeliharaan
jenis (melindungi anak, merawat orang lemah).
Diawali ole seorang Florence Nigtingale yang mengamati fenomena bahwa pasien yang
dirawat dengan keadaan lingkungan yang bersih ternyata lebih cepat sembuh
dibanding pasien yang dirawat dalam kondisi lingkungan yang kotor. Hal ini
membuahkan kesimpulan bahwa perawatan lingkungan berperan dalam keberhasilan
perawatan pasien yang kemudian mejadi paradigma keperawatan berdasar
lingkungan. Sehingga muncullah paradigma lain diantaranya:1.
Semenjak itu banyak pemikiran baru yang
didasari berbagai tehnik untuk mendapatan kebenaran baik dengan cara Revelasi
(pengalaman pribadi), otoritas dari seorang yang ahli, intusisi ( diluar
kesadaran), dump common sense (pengalaman tidak sengaja), dan penggunaan metode
ilmiah dengan penelitian-peneltian dalam bidang keperawatan. Peplau (1952) by: Teori interpersonalsebagai
dasar perawatan2. Orlando (1961) by: Teori komunikasi sebagai dasar perawatan3.
Roy (1970) by: Teori adaptasi sebagai dasar perawatan5. Johnson (1961) by:
Stabilitas sebagai tujuan by perawatan4. Rogers (1970) by: konsep manusia yang
unik6. King (1971) by: Proses transaksi perawat-klien7.
Comments
Post a Comment