Skip to main content

MAKALAH EPIDEMIOLOGI

MAKALAH EPIDEMIOLOGI

BAB I
LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Itu dapat dilihat dari sensus penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dalam  pengetahuan tentang kependudukan dikenal sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh penting terhadap proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk.

Dibanding dengan negara-negara berkembang lainnya, Indonesia menempati kedudukan ketiga setelah Cina dan India dalam jumlah penduduk. Indonesia merupakan negara yang sedag membangun dengan  mempunyai masalah kependudukan yang sangat serius diseratai dengan jumlahn penduduk yang sangat besar dan pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi serta persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk bukan hanya modal, tetapi merupakan beban dalam pembangunan.

Masalah utama yang dihadapi dibidang kependudukan Indonesia adalah masih tingginya jumlah penduduk dan tidak seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk.  Program kependudukan dan keluarga berencana bertujuan untuk  turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan pengendalian penduduk. Dengan demikian diharapkan tercapai keseimbangan yang baik antara jumlah dan percepatan pertumbuhan penduduk dengan perkembangan produksi dan jasa.

TUJUAN
1.      TUJUAN UMUM
Mahasiswa mampu menjelaskan demografi
2.      TUJUAN KHUSUS
a.       Mahasiswa mampu mendeskrisikan ukuran-ukuran demografi
b.      Mahasiswa mampu mendeskripsikan proyeksi penduduk
c.       Mahasiswa mampu mendeskripsikan estimasi penduduk




BAB II
PEMBAHASAN

A.  UKURAN – UKURAN DEMOGRAFI
Jumlah/bilangan absolut sering digunakan dalam analisis demografi. Misalnya, menurut hasil sementara sensus penduduk 2000, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2000 adalah 203,5 juta orang. Bilangan absolut ini kemudian dikembangkan menjadi bilangan relatif agar lebih mudah dianalisis.
Rasio menyatakan suatu jumlah dalam perbandingan terhadap jumlah lainnya.  Dengan kata lain merupakan perbandingan antara dua bilangandan dapat dinyatakan dalam persepuluh, perseratus, atau perseribu.
Rasio jenis kelamin adalah perbandingan/imbangan antara jumlah penduduk laki-laki dan penduduk perempuan di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu. Rasio jenis kelamin Indonesia tahun 2000 dari angka sementara sensus penduduk 2000 adalah:99,78 laki-laki per 100 perempuan.

Rasio jenis kelamin menurut umur
Keterangan :
SRi = rasio jenis kelamin pada umur atau golongan umur i tahun.
Mi = jumlah penduduk laki-laki pada umur atau golongan umur i tahun.
Fi = jumlah penduduk perempuan pada umur atau golongan umur i tahun.
k = konstanta, biasanya nilainya 100.

Rasio menurut jenis kelamin kelahiran (Sex Ratio at Birth = SRB)
Keterangan :
SRB = rasio jenis kelamin kelahiran
BM = kelahiran bayi laki-laki
BF = jumlah kelahiran bayi perempuan
k = konstanta (umumnya nilainya 100)

Rasio Anak Perempuan (Child Women Ratio = CWR)
Keterangan :
CWR = Rasio Anak Perempuan
P(0-4) = jumlah penduduk usia di bawah 5 tahun
Pf(15-49) = jumlah penduduk perempuan usia 15-49 tahun
k = angka konstanta, dalam rumus ini biasanya bernilai 1000
Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio = DR)

Kepadatan penduduk (Man Land Ratio)
-Kepadatan Penduduk Kasar, adalah banyaknya penduduk per satuan luas.
-Kepadatan Penduduk Fisiologis ialah jumlah penduduk tiap kilometer persegi lahan pertanian.
-Kepadatan Penduduk Agraris adalah jumlah penduduk petani tip-tiap kilometer persegi lahan pertanian.

Rate/angka/tingkat adalah jumlah peristiwa/kejadian dibanding dengan jumlah penduduk yang mengandung resiko peristiwa tersebut, angka ini merupakan suatu bentuk khusus dari rasio. Misalnya angka kelahiran pada tahun 1980 adalah 35 kelahiran hidup per 1000 penduduk Indonesia. Angka ini memberikan gambaran umum tentang keadaan peristiwa demografis (kelahiran) pada suatu wilayah dan waktu tertentu. Untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan peristiwa demografis, diperlukan dua angka dari wilayah yang sama tetapi waktunya berlainan (misalnya, angka kelahiran Indonesia tahun 1971 adalah 44 per 1000 dan tahun 1980 adalah 35 per 1000). Ada dua macam angka yaitu :           
a) angka kasar, yaitu angka yang dipakai untuk menghitung peristiwa demografis penduduk total, termasuk penduduk yang tidak menanggung riiko peristiwa demografi tersebut. Misalnya Angka Kelahiran Kasar (CBR = Crude Death Rate).
b) angka spesifik, yaitu angka yang dipakai untuk menghitung peristiwa demografis penduduk yang menanggung risiko peristiwa demografi tersebut. Misalnya Angka Fertilitas Menurut Umur (ASFR = Age Spesifik Fertility Rate).
4. Proporsi : menyatakan suatu perbandingan antara dua bilangan, dimana pembilangnya merupakan bagian dari penyebut, Apabila proporsi dinyatakan dalam perseratus, dikenal dengan nama persen.

Konsep-konsep fertilitas adalah :
1.      LAHIR HIDUP = (LIVE BIRTH) MENURUT UN & WHO =adalah suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya dalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan: bernafas, ada denyut jantung, gerakan otot.
2.      LAHIR MATI(STILL BIRTH) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
3.      Abortus =kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28 mgg.
4.      Masa Reproduksi (Childbearing Age)
5.      Masa dimana wanita mampu melahirkan, yang disebut juga usia subur (15-49 tahun)

Ukuran fertilitas yaitu :
1.      ANGKA KELAHIRAN KASAR(Crude Birth Rate/ CBR)
2.      ANGKA KELAHIRAN MENURUT UMUR (age specific Fertility rate / ASFR)
3.      Angka Fertilitas Total ( TFR)
4.      Angka Kelahiran Umum / General Fertility Rate (GFR)
5.      Jumlah anak yang pernah dilahirkan (children ever born /CEB)

Ukuran Fertilitas
1. Crude Birth Rate(CBR) atau Angka Kelahiran Kasar

Rumus         CBR =   B / P x k

B= banyaknya kelahiran selama 1 tahun.
P = banyaknya penduduk pada pertengahan tahun.
K= bilangan konstan, biasanya 1000.

4. Total Fertility Rate (TFR) atau angka Kelahiran Total.
    Jumlah dari ASFR , dengan catatan bahwa umur dinyatakan dalam satu tahunan.
    Rumus :
                                   7
              TFR       = 5  ASFR I ( i = 1,2,3 ……)
                                 i=1    
    dimana : ASFR   = Angka Kelahiran menurut kelompok umur
                     i          = kelompok umur 5 tahunan, dimulai 15-19
Misal dari tabel 1          7
                 TFR       = 5  ASFRi                                          
                                    i=1    
                   TFR = 5(60 + 197 + 251 + 304 + 119 + 65+11)
                            = 5 x 1007 = 5035 per 1000 wanita usia 15-49
                            = 5,035 /tiap wanita usia 15- 49 tahuan
Ini berarti setiap wanita di daerah DKI pada tahun 1970 rata-rata Akan mempunyai anak sebanyak 5 orang di akhir masa reproduksi.

5. Jumlah anak yang pernah dilahirkan ( Children ever born)
Mencerminkan banyaknya kelahiran sekelompok atau beberapa kelompok Wanita selama reproduksinya dan disebut juga paritas.
                                                                  
                                                             CEBi
Rumus Rata-rata jumlah anak dilahirkan : -------
                                                              p f i

            CEBi = banyaknya anak yang dilahirkan hidup oleh kel.umur
            p f i   = banyaknya wanita pada eklompok umur I

Rerata jumlah anak yang dilahirkan untuk kelompok wanita berumur
 45-49 Disebut “completed family  size”
Kebaikannya :
Mudah didapatkan informasinya
Tidak ada referensi waktu
Kelemahannya :
Angka paritas menurut kel, umur akan mengalami kesalahan karena salah Melaporkan , ada kecenderungan umur tua lupa jumlah anak yg dilahirkan

CWR yaitu hubungaan  dalam bentuk ratio antara jumlah anak dibawah 5 tahun dan jumlah penduduk wanita usia reproduksi
Rumus :                  P 0-4
                 CWR                      k
                               P f 15-44/ atau 15- 49
Contoh :
Penduduk umur 0-4 tahun = 3.193.185 org
Penduduk wanita 15 – 49 th = 5.117.015 org
Hitung CWR ?   3.193.185 / 5.117.015 = 624/1000.


CWR disebut juga sebagai indikator dari GFR.
Mengapa CWR cenderung dipakai jumlah anak usia 0-4 tahun, bukan 0-1 tahun?
Hal ini disebabkan oleh :
   - Data sensus dan survai di publikasikan 5 tahunan , bukan 1 tahunan?
   - Under enumeration
   - Dalam ratio, semakin besar pembilang semakin stabil.

Faktor2 yg mempengaruhi Fertilitas :
Menurut Kingsley Davis & Judith Blake
Ada 3 tahap penting dari proses Reproduksi.
1.  variabel intercourse
         - umur mulai hub kel.
         - Selibat permanen
         - lamanya status kawin.
         - Abstinensi sukarela.
         - Abstinensi terpaksa ( sakit, pisah terpaksa)
        - Frekuensi senggama.
2. variabel konsepsi:
        - Fekunditas/infekunditas tdk disengaja
        - Kontrasepsi
        - Fekunditas/infekunditas sengaja(steril)
3. Variabel gestasi
        - Mortalitas janin-> tdk sengaja.
        - Mortalitas janin -. Sengaja.

Menurut H.Leibenstein
Anak dilihat 2 segi
- Utility  : kepuasaan/balas jasa ekonomi
- cost : biaya  untuk membesarkan anak.
Biaya >> dari kegunaan - demand thd anak menurun - fertilitas turun.

Mortalitas atau kematian konsep-konsepnya yaitu :
Mati : keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Lahir Hidup( live birth) : adalah suatu peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu secara lengkap  tanpa memperhitungkan lamanya dalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan: bernafas, ada denyut jantung, gerakan otot
Lahir mati (fetal death): peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan dari hasil konsepsi sebelum hasil konsepsi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya.

UKURAN KEMATIAN
Ukuran kematian menunjukkan suatu angka atau indeks yang dipakai sebagai dasar untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat kematian suatu penduduk.

                                     jumlah kejadian yang terjadi selama periode
                                     waktu tertentu 
Rate suatu kejadian = ---------------------------------------------------------
                                     Jumlah penduduk yang mempunyai resiko
                                      mengalami kejadian tersebut selama
                                      periode yang sama.

Kejadian(rate) bisa berupa : kematian, kelahiran, sakit dsb.
Ratio                         ; berbentuk angka tunggal yang menyatakan
                                    perbandingan antar dua angka. A/B
Persentase(%)         : rasio, tetapi pembilang mrpkan bagian
                                     dari penyebut. (A/A+b)
PYL (person Year Lived = orang yg punya resiko yang sm diperkirakan
       P tengah periode = ½ ( p awal periode) + P (akhir periode)

SEX RATIO = JUMLAH LAKI2/JUMLAH WANITA
CONTOH 29/53 =
PROPORSI LAKI-2 29/82 X100 %=ki
Laki2 = 35
Perempuan= 40  ratio =35/40
Persentase= 35/75 x 100 %=
Angka kematian kasar(Crude Death Rate) =CDR
                Jumlah kematian (D) pada penduduk tahun X
CDR    = --------------------------------------------------------- x 1000
                Jumlah penduduk (P) pada pertengahan tahun

Contoh : Negara A penduduknya 550.000 pada 31 Des 1970
               dan 650.000 pada  31 Des 1971 jadi penduduk
               pertengahan tahun 1971=
               550.000 + 650.000  
                     2
              Jumlah yang meninggal 15.000 jiwa
               CDR = 15.000/600.000 x 1000 = 25 / 1000 pendd.
                         
Age Specific Death Rate(ASDR) Angka Kematian Menurut umur. Resiko kematian berbeda antara suatu kelompok penduduk dengan lainnya. Kelompok umur sangat muda dan tua punya resiko kematian yang tinggi.

Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate=IMR)
Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator penting menentukan tingkt kesehatan masyarakat.

MIGRASI perpindahan penduduk yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain melampau batas administratif/batas bagian dalam suatu negara. orgnya disebut migran.
Jenis jenis Migrasi :
- Migrasi Masuk ( In Migration): masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of destination)
Migrasi Keluar ( Out migration) : perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of origin).
Migrasi Neto : selisih Mi dan Mo, -> Mneto +, Mneto -.
Migrasi Bruto (Gross Migration)
 Jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.



UKURAN MIGRASI
Angka Migrasi Masuk
                       I
           mi   =--------.k
                      P
           mi = angka migrasi masuk
            I   = jumlah migrasi masuk ( in migration)
            P = penduduk pertengahan tahun.

2. Angka Migrasi keluar
                      O
           mo   =--------.k
                      P
           mo = angka migrasi keluar
            0   = jumlah migrasi keluar  ( out migration)
            P = penduduk pertengahan tahun

3. Angka Migrasi Netto
                     I - O
           mn   =--------.k
                      P
           mn = angka migrasi netto
              I  = jumlah migrasi masuk
              O= jumlah migrasi keluar  ( out migration)
            P = penduduk pertengahan tahun


Pyramida Penduduk
Definisi : komposisi umur dan jenis kelamin penduduk yang digambarkan secara grafik dalam bentuk piramida penduduk.
Ciri-ciri Penduduk :
1. Expansive ; sebagaian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda.
2. Constrictive : sebagian kecil penduduk berada dalam kelompok umur muda. 
3. Stationary : Banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama banyaknya dan mengecil pada usia tua kecuali pada  kel. umur ttt

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PIRAMIDA PENDUDUK
FERTILITAS  CBR meningkat dasar piramida panjang dan sebaliknya
MORTALITAS mortalitas meningkat diagram balok menciut untuk setiap kelompok umur maka slope semakin curam.
KEMATIAN BAYI, kematian bayi perempuan berkurang maka usia reproduksi bertambah fertilitas bertambah
MIGRASI-> terjadi pada kel.usia dewasa ada pembengkakan pada bagian tengah piramida

Cara Penggambaran Piramida
a.       Sumbu vertikal untuk distribusi umur
b.      Sumbu horizontal untuk jumlah penduduk ( absolut atau %)
c.       Dasar piramida dimulai umur muda (0-4) tahun semakin keatas semakin tua
d.      Puncak piramida untuk umur tua sering dibuat  open end interval, misal 75+
e.       Bagian kiri untuk penduduk laki-2, kanan perempuan
f.       Besarnya balok diagram untuk masing-masing kel. Umur sama.

B.  PROYEKSI DAN ESTIMASI PENDUDUK
Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis umur
dan jenis kelmain) di masa yang akan datang berdasarkan asumsi arah perkembangan
fertilitas, mortalitas dan migrasi.
I.            Kegunaan Proyeksi
• Hasil proyek penduduk sanagat bermanfaat untuk perencanaan penyediaan beras,
fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas perumahan, dan fasilitas kesempatan
kerja.
II.            Metode Proyeksi
• Ada beberapa cara untuk memproyeksikan jumlah penduduk masa yang akan dating
antara lain:
1.      Metode Matematik, ada 2 cara, yaitu:
• Linear Rate of Growth, ada 2 cara yaitu:
1. Arithmathic Rate of Growth: Pn= P0(1+rn).
2. Geometric Rate of Growth: Pn=P0 (1+r)n.
• Eksponential Rate of Growth: Pn= P0 ern
Dimana P0 : jumlah penduduk pada tahun awal
Pn : jumlah penduduk pada tahun ke-n
r : tingkat pertumbuhan penduduk dari tahun awal ke tahun ke-n.
n : banyak perubahan tahun.

2.      Metode Komponen
Metode ini sering digunakan dalam penghitunag proyeksi penduduk. Metode
ini melakukan tiap komponen penduduk secara terpisah dan untuk mendapat
proyeksi jumlah penduduk total, hasil proyeksi tiap komponen digabngkan. Metode
ini membutuhkan data-data sebagai berikut:
• Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang telah dilakukan
perapihan (smothing).
• Pola mortalitas menurut umur.
• Pola fertilitas menurut umur.
• Rasio jenis kelamin saat lahir.
III.            Tahap-tahap Proyeksi
1. Evaluasi Data
• Umur; pelaporan umur tidak benar, cenderung umur mengelompok pada angka
yang berakhiran “0” dan “5”.
• Jenis Kelamin: Rasio jenis kelamin berfluktuasi diakibatkan mobilits laki-laki
lebih tinggi pada usia muda sehingga banyak terlewat cacah.
2. Perapihan Umur
• Prorata (pro-rate), mengalokasikan TT (tidak terjawab) ke masing-masing
kelompok umur.
• Perapihan (adjusment) penduduk 10-64 dengan rumus:
5 [ 5 10 5 5 5 5 5 10 ] 4 10 4
16
1
− − + +
Σ = − + + + − x x x x x x P P P P P P
dimana Σ = x P 5 jumlah penduduk 5 tahun hasil adjustment.
= x P 5 jumlah penduduk 5 tahunan sebelum adjusment
• Perapihan (adjusment) penduduk 65+ tahun, dengan table stable population
karena dianggap pengaruhnya tidak besar (mendekati “0”)
• Perapihan (adjustment) penduduk 0-4 tahun dan 5-9 tahun dengsn
menggunakan survival ratio.
Estimasi-estimasi yang digunakan
Estimasi Tingkat Kelahiran (Fertilitas)
• Indirect Method (Easwespo Packed Program), merujuk ke periode beberapa tahun
sebelum pelaksaan sensus/survei seperti metode Rele, Palmore, Guna-Sekaran-
Palmore, dan Last Live Birth (anak lahir hidup terakhir yang merujuk pada tahun
pelaksaan sensus/survei).
• Direct Method, menggunakan data langsung dari SPI87, SDKI91, SDKI97, dan
SUPAS95. angka yang dihasilkan lebih rendah daari pada hasil indirect method. Hal ini
disebabkan responden lupa kejadian kelahiran di masa lalu.
• Sumber data SP71, SP80, SP90, SUPAS 85, SUPAS 95, SP2000.
Estimasi tingkat Kematian (Mortalitas)
• Indirect Method (Mortpaklite/ MCPDA Packed Program), seperti metode Brass,
Sullivan, Trussell, dan Falloni Heligman. Input data adalah rata-rata lahir hidup
(ALH/CEB) dan anak masih hidup (AMH/CS) yang dibuat menjadi proporsi kematian
anak dari wanita pada kelompok umur yang dapat diestimasi menjadi probability of
dting (qx) P1/P2, P2/P3,…. Berdasarkan rasio paritas, hasil yang diambil berasal dari
rata-rata wanita usia 20-24 (q2), 25-29 (q3) dan 30-34 (q5).
• Direct Method, menggunakan data langsung dari SPI87, SDFKI91, SDKI97, dan
SUPAS95. angka yang dihasilkan lebih rendah dari pada hasil inderct method. Hal ini
disebabkan rsponden lupa kejadian kelahiran di masa lalu.
• Sumber data SP71, SP80, SP90, SUPAS95, SP2000, SUSENAS93, SUSENAS94.
• BPS memakai metode Trussel denagn pertimabangan metode ini sesuai denagn fase
yang terjadi di Indonesia (west model).

Estimasi Tingkat Migrasi
• Migrasi seumur hidup (berdasarkan tempat lahir)
• Migrasi total (berdasarkan tempat tinggal terakhir)
• Migrasi Risen (berdasarkan tempat tinggal 5 tahun terakhir yang lalu), proyeksi
penduduk memakai migrasi risen dengan perpindahan antar propinsi sedangkan
perpindahan internasional diabaiakn (0).
• Net migrasi (net migration) pertahun untuk setiap 1000 penduduk menurut kelompok
umur dengan menggunakan metode life table survival ratio (bila positif berarti sebagai
penerima migran, jika negatif berarti sebagai pengirim migran).




DAFTAR PUSTAKA

tobasamosirkab.bps.go.id/download/artikel/kependudukan.ppt
http://monaayu.blogspot.com/2012/10/makalah-demografi.html

images.kepstikesmb.multiply.multiplycontent.com/.../DEMOGRAFI...

Comments

Popular posts from this blog

Dialog dengan Pasien Isolasi Sosial (Menarik Diri)

Contoh dialog sesuai Satuan Pelaksana pada pasien gangguan jiwa dengan isolasi diri atau menarik diri : Menarik  D iri   (Isolasi Sosial) Prolog Disebuah ruang arjuna terdapat terdapat pasien gangguan jiwa bernama Ny. S. Pasien masuk rumah sakit jiwa karena pasien asyik dengan pikirannya sendiri, tidak memiliki teman dekat, tidak adanya kontak mata, tampak sedih, efek tumpul serta melakukan tindakan berulang yang tidak bermakna sama sekali. Pasien juga merasa ditolak oleh keluarganya sendiri sehingga membuatnya kesepian. Diagnosa keperawatan untuk pasien yaitu isolasi sosial. SP 1 : Pasien membina hubungan saling percaya,membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan hubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan. Perawat           : “ Assallamualaikum wr,wb ” Pasien              : (pasien hanya diam) Perawat           : “ Saya H saya senang dipanggil ibu Her… Saya perawat diruang maw

Dialog dengan Pasien Gangguan Jiwa Susaide SP 1

STRATEGI PELAKSANAAN SUSAIDE SP 1 A.       Kondisi klien Data Subjektif: 1.       Mengungkapkan keinginan bunuh diri 2.       Mengungkapkan keinginan untuk mati 3.       Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan 4.       Ada riwayat berulang percobaan bunuh diri sebelumnya dari keluarga 5.       Berbicara tentang kematian, menanyakan tentang dosis obat yang mematikan 6.       Mengungkapkan adanya konflik interpersonal 7.       Mengungkapkan telah terjadi korban perilaku kekerasan saat kecil Data Objektif: 1.       Impulsif 2.       Menunjukkan perilaku yang mencurigakan ( biasanya menjadi sangat patuh) 3.       Ada riwayat penyakit mental (depresi, psikosis, dan penyalahgunaan alkohol) 4.       Ada riwayat penyakit fisik (penyakit kronis atau penyakit terminal) 5.       Pengangguran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau kegagalan dalam karier) 6.       Status perkawinan yang tidak harmonis B.        Diagnosa keperawatan Risiko bunuh diri

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) A.   LATAR BELAKANG Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007). Sedangkan jumlah minimum 4 dan maksimum 10. Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK adalah : sudah punya diagnosa yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif, waham tidak terlalu berat (Yosep, 2007). Terapi aktivitas kelompok (TAK) dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas orientasi realita , dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (Keliat, 2006). Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus terkait dengan pengalaman dan atau kehidup