Skip to main content
SISTEM MEDIS

Sistem Medis Sebagai Strategi Adaptasi Sosial Budaya
Manusia sebagai makhluk budayaàmengembangkan pranata sosial, teori etiologi, teknik pengobatan yg memungkinkan mereka menanggulangi dislokasi sosial dan dislokasi lainnya yg terjadi karena penyakit yang menyebabkan ketidakmampuan
Sifat yg adaptif dari suatu sistem medisàpola-poladaripranata-pranata sosial dan tradisi-tradisi budaya yg menyangkut perilaku yg sengaja untuk meningkatkan kesehatan, meskipun hasil dari khusus tersebut belum tentu kesehatan yg baik
Penyakit & rasa sakit merupakan kondisi manusia yg dapat diramalkan. Penyakit bukan hanya fenomena biologis, tetapi juga memounyai dimensi sosial-budaya. Penyakit tidak hanya mengancam keamanan biologis, tapi juga kehidupan sosial dan ekonomi kelg yg bersangkutan. Menjauhkan diri dari si sakit
Setelah mengalami perubahan, manusia mulai mencari penyelesaian terhadap masalah penyakit, merawat si sakit sebagai bentuk tingkah laku adaptif baru yg didasari oleh logika dan rasa kasih bukan hanya oleh rasa manusiawi. Anggota masyarakat/komunitas mempunyai peran tertentu didalam masyarakat/komunitastersebut
Jika ada anggota kelp yg sakit??? àperan terganggu
Ada 2 pilihan untuk kondisi tersebut
  1. Ditinggalkan
  2. Dirawatàuntung rugi
  3. Munculnya berbagai masyarakat menciptakan strategi adaptasi baru dalam menghadapi pencegahan penyakit
    1. Pencegahan
    2. Pengobatan
àSistem medisàsegala hal yg mencakup semua kepercayaan tentang usaha meningkatkan kesehatan dan tindakan serta pengetahuan ilmiah maupun ketrampilan anggota-anggota kelompk yg mendukung sistem tersebut



Teori Penyakit dan Sistem Perawatan Kesehatan
  1. Sistem teori penyakit
Meliputi kepercayaan mengenai ciri-ciri sehat, sebab-sebab sakit, serta pengobatan, dan teknik-teknik penyembuhan lain yg digunakan oleh para dokter. Berkenaan dengan kausalitas; penjelasan yg diberikan oleh penduduk ttg hilangnya kesehatan, pelanggaran tabu, pencurian jiwa orang, gangguan keseimbangan dalam tubuh, kegagalan imunologi pertahanan terhadap agen patogenà merupakan sistem ide konseptual, dan bagian dari orientasi kognitif anggota kelp. tersebut
  1. Sistem Perawatan Kesehatan
    1. Memperhatikan cara yg dipakai masyarakat untuk merawat orang saki dan memanfaatkan pengetahuan ttg penyakit untuk menolong pasien.
    2. Pranata sosial yg melibatkan interaksi pasien dan si penyembuh
    3. Fungsi yang terwujud adalah memobilisasi sumber daya si pasien, yakni keluarga dan masyarakatnya untuk mengatasi masalah mereka
    4. Merefleksikan sifat logis dan filsafat darisistem penyebab penyakit
Keuntungan dari perbedaan sistem teori penyakit dan sistem perawatan kesehatan
  1. Memungkinakan seseorang untuk bisa lebih bijaksana, peka dalam memperkenalkan perubahan dalam praktek medis dikalangan penduduk yg sebelumnya hanya mengenal sistem tradisional saja.
  2. Memungkinkan kita untuk melakukan konsentrasi pada kumpulan besar data bagi analisa dan perbandingan lintas budaya
Unsur Universal dalam Sistem Medis
  1. Sistem medis adalah bagian integral dari kebudayaan
    1. Sistem medis  adl bagian yg integral dr kbudayaan, berarti mmandangnya pd tingkatan dasar yg nyata
    2. Pellegrino “kedokteran adalah suatu indikator yg sangat peka dari ciri-ciri kebudayaan yg dominan dalam tiap era krn tk.laku manusia sebelum adanya ancaman dan kenyataan sakit perlu berakar dalam konsepsi yg telah dibangun mengenai dirinya dan alam semestanya
  2. Tiap kebudayaan telah mengembangkan suatu sistem kesehatan yg emndukung timbal balik yg tidak luntur dalampandangan hidup yg berlaku
  3. Konsistensi dalam pola-pola kebudayaan tercermin dalam cara-cara lain pula
            ex: chinaà penyakit dianggap sebagai disharmoni yin dan yang; masy.rumpunàkepercayaan magis/gaib; negara majuàkedokteran formal àsegi ilmiah
2. Penyakit ditentukan oleh kebudayaan
  1. Adanya perbedaan konsep antara penyakit (disease) sebagai suatu konsep patologis dengan penyakit (illness) sebagai konsep budaya
  2. Konsep budaya: penyakit merupakan pengakuan sosial bahwa seseorang tidak mampu menjalankan peran normalnya secara wajar
  3. Masyarakat mendefinisikan penyakit dalam cara yg berbeda dan akan mengalami perubahan seiring dengan perubahan waktu
3. Semua sistem medis memiliki segi pencegahan dan pengobatan
  1. Kalangan barat terdapat konsep pengobatan preventif (kesehatan masyarakat) dan pengobatan kuratif (klinik)
  2. Kalangan non barat tindakan preventif merupakan tindakan individu bukan badan hukum yg mengikuti konsep penyebab penyakit
4. Sistem medis memiliki sejumlah fungsi
  1. Sistem medis berfungsi untuk memulihkan kesehatan pasien
  2. Sistem perawatan kesehatan bukan hanya melayani pasien tetapi juga landasan dimana peran sosial penyakit dimainkan (keinginan untuk mendapat perhatian, mengawasi tingkah laku orang lain)
  3. Sistem teori penyakit memberikan rasional bagi pengobatan
1)      Jika penyakit (illness) didefinisikan sebagai akibat masuknya objek karena ilmu sihir maka pengobatan yg mungkin adalah membujuk tkg sihir.
2)      Jika penyakit disebabkan oleh infeksi streptococcus à dokter akn menulis resep antibiotik
  1. Suatu sistem teori penyakit menjelaskan “mengapa”
1)      Menjawab pertanyaan yg mengganggu hubungan sosial pasien
  1. Sistem teori penyakit menjalankan peran kuat dalam memberi sanksi dan dorongan norma budaya sosial dan moral
  2. Sistem teori penyakit dapat memberikan rasional bagipelaksanaan konservasi
  3. Sistem teori penyakit dapat mengatasi agresi
  4. Peran nasionalistik pengobatan tradisional
1)      Pengobatan tradisional sering memainkan peranan penting dalam pengembangan kebangsaan nasional, karena ia dapat melambangkan masa silam negara yg bersangkutan dan tingkat kebudayaannya yg tinggi pada masa lalu


Comments

Popular posts from this blog

Dialog dengan Pasien Isolasi Sosial (Menarik Diri)

Contoh dialog sesuai Satuan Pelaksana pada pasien gangguan jiwa dengan isolasi diri atau menarik diri : Menarik  D iri   (Isolasi Sosial) Prolog Disebuah ruang arjuna terdapat terdapat pasien gangguan jiwa bernama Ny. S. Pasien masuk rumah sakit jiwa karena pasien asyik dengan pikirannya sendiri, tidak memiliki teman dekat, tidak adanya kontak mata, tampak sedih, efek tumpul serta melakukan tindakan berulang yang tidak bermakna sama sekali. Pasien juga merasa ditolak oleh keluarganya sendiri sehingga membuatnya kesepian. Diagnosa keperawatan untuk pasien yaitu isolasi sosial. SP 1 : Pasien membina hubungan saling percaya,membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan hubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan. Perawat           : “ Assallamualaikum wr,wb ” Pasien              : (pasien hanya diam) Perawat           : “ Saya H saya senang dipanggil ibu Her… Saya perawat diruang maw

Dialog dengan Pasien Gangguan Jiwa Susaide SP 1

STRATEGI PELAKSANAAN SUSAIDE SP 1 A.       Kondisi klien Data Subjektif: 1.       Mengungkapkan keinginan bunuh diri 2.       Mengungkapkan keinginan untuk mati 3.       Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan 4.       Ada riwayat berulang percobaan bunuh diri sebelumnya dari keluarga 5.       Berbicara tentang kematian, menanyakan tentang dosis obat yang mematikan 6.       Mengungkapkan adanya konflik interpersonal 7.       Mengungkapkan telah terjadi korban perilaku kekerasan saat kecil Data Objektif: 1.       Impulsif 2.       Menunjukkan perilaku yang mencurigakan ( biasanya menjadi sangat patuh) 3.       Ada riwayat penyakit mental (depresi, psikosis, dan penyalahgunaan alkohol) 4.       Ada riwayat penyakit fisik (penyakit kronis atau penyakit terminal) 5.       Pengangguran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau kegagalan dalam karier) 6.       Status perkawinan yang tidak harmonis B.        Diagnosa keperawatan Risiko bunuh diri

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) A.   LATAR BELAKANG Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007). Sedangkan jumlah minimum 4 dan maksimum 10. Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK adalah : sudah punya diagnosa yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif, waham tidak terlalu berat (Yosep, 2007). Terapi aktivitas kelompok (TAK) dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas orientasi realita , dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (Keliat, 2006). Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus terkait dengan pengalaman dan atau kehidup