MAKALAH
SISTEM URINARIA
BAB 1
PENDAHULUAN
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh
tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Sistem perkemihan terdiri atas Ginjal, Ureter, Kandung Kemih
dan uretra. Ginjal mengeluarkan secret urine dan uretra mengeluarkan urine dari
kandung kemih. Urine terdiri atas air, urea, dan Natrium klorida. Ureum
merupakan hasil akhir metabolism protein dan berasal dari asam amino dalam hati
yang mencapai ginjal. Kandungan ureum normal dalam darah sekitar 30-100cc,
namun tergantung dari jumlah protein yang dimakan dan fungsi hati dalam
pembentukan ureum.
Rata-rata jumlah urine normal adalah 1-2 liter namun jumlah
yang dikeluarkan berbeda setiap kalinya sesuai jumlah cairan yang masuk. Warna
urine yang normal adalah bening oranye pucat tanpa endapan berbau tajam
memiliki raksi sedikit asam dengan ph rata-rata 6 dan BJ berkisar antara
1010-1025.
BAB
II
ISI
Sistem urinary adalah sistem organ
yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini
terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dan
uretra.
A. Ginjal
Kedudukan ginjal di belakang dari
kavum abdominalis di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis iii
melekat langsung pada dinding abdomen. Manusia memiliki sepasang ginjal yang
terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri
tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal
terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal). Ginjal bersifat retroperitoneal,
yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen.
Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya
terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati. Sebagian
dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua
ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal)
yang membantu meredam goncangan. Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk
mirip kacang.
a. LAPISAN GINJAL
Setiap ginjal terbungkus selaput tipis
(kapsula renalis) berupa jaringan fibrus berwarna ungu tua.
Lapisan
ginjal terbagi atas :
1. Lapisan luar (yaitu lapisan korteks
/ substantia kortekalis)
2. Lapisan dalam (yaitu medulla
(substantia medullaris)
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih
dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian
medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya
piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal
dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula.
b. UNIT FUNGSIONAL GINJAL
Unit fungsional dasar dari ginjal
adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal
normal manusia dewasa. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen
penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh
saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah
yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus
mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus
memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring
melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman
karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang
dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan
meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman.
Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus
konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara
pada tubulus konvulasi distal.
Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu
Friedrich Gustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga
gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi..
Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan
tubulus kolektivus melalui osmosis.
Cairan
mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri
dari:
1. tubulus penghubung
2. tubulus kolektivus kortikal
3. tubulus kloektivus medularis
Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen
disebut aparatus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel
juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan
sekresi renin. Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran
untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter.
c. Bagian-bagian Ginjal
Bila sebuh ginjal kita iris memanjang, maka akan tampak
bahwa ginjal terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian kulit (korteks), sumsum
ginjal (medula), dan bagian rongga ginjal (pelvis renalis).
1.
Kulit Ginjal (Korteks)
Pada tempat penyaringan darah ini banyak mengandung kapiler
– kapiler darah yang tersusun bergumpal – gumpal disebut glomerolus. Tiap
glomerolus dikelilingi oleh simpai bownman, dan gabungan antara glomerolus
dengan simpai bownman disebut badan malphigi. Penyaringan darah terjadi pada
badan malphigi, yaitu diantara glomerolus dan simpai bownman. Zat – zat yang
terlarut dalam darah akan masuk kedalam simpai bownman. Dari sini maka zat –
zat tersebut akan menuju ke pembuluh yang merupakan lanjutan dari simpai
bownman yang terdapat di dalam sumsum ginjal.
2. Sumsum Ginjal (Medula)
Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut piramid
renal. Dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut apeks atau
papila renis, mengarah ke bagian dalam ginjal. Satu piramid dengan jaringan
korteks di dalamnya disebut lobus ginjal. Piramid antara 8 hingga 18 buah
tampak bergaris – garis karena terdiri atas berkas saluran paralel (tubuli dan
duktus koligentes). Diantara pyramid terdapat jaringan korteks yang disebut
dengan kolumna renal. Pada bagian ini berkumpul ribuan pembuluh halus yang
merupakan lanjutan dari simpai bownman. Di dalam pembuluh halus ini terangkut
urine yang merupakan hasil penyaringan darah dalam badan malphigi, setelah
mengalami berbagai proses.
3. Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)
Pelvis Renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong
lebar. Sabelum berbatasan dengan jaringan ginjal, pelvis renalis bercabang dua
atau tiga disebut kaliks mayor, yang masing – masing bercabang membentuk
beberapa kaliks minor yang langsung menutupi papila renis dari piramid. Kliks
minor ini menampung urine yang terus kleuar dari papila. Dari Kaliks minor,
urine masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renis ke ureter, hingga di tampung dalam
kandung kemih (vesikula urinaria).
d. Peredaran Darah dan Persyarafan Ginjal
i.
Peredaran Darah
Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai
percabangan arteria renalis, yang berpasangan kiri dan kanan dan bercabang
menjadi arteria interlobaris kemudian menjadi arteri akuata, arteria
interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi kapiler membentuk
gumpalan yang disebut dengan glomerolus dan dikelilingi leh alat yang disebut dengan
simpai bowman, didalamnya terjadi penyadangan pertama dan kapilerdarah yang
meninggalkan simpai bowman kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena kava
inferior.
ii.
Persyarafan Ginjal
Ginjal mendapat persyarafan dari fleksus renalis (vasomotor)
Anak ginjal (kelenjar suprarenal) terdapat di atas ginjal yang merupakan senuah
kelenjar buntu yang menghasilkan 2(dua) macam hormon yaitu hormone adrenalin
dan hormn kortison. Panjang ginjal pada orang dewasa sekitar 6-7,5 cm tebal
1,5-2,5 cm dan berat sekitar 140gr.
e. Fungsi Ginjal
1.
Mengekskresikan zat – zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogennitrogen,
misalnya amonia
2.
Mengekskresikan zat – zat yang jumlahnya berlebihan (misalnya gula dan vitamin)
dan
berbahaya (misalnya obat – obatan bakteri
dan zat warna).
3.Mengatur
keseimbangan air dan garam dengan cara osmoregulasi.
4. Mengatur
tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa
B. URETER
Ureter
merupakan saluran sepanjang 25-30 cm yang membawa hasil penyaringan ginjal
(filtrasi,reabsorbsi,sekresi).Ureter merupakan saluran sepanjang 25-30 cm yang
membawa hasil penyaringan ginjal (filtrasi,reabsorbsi,sekresi) dari pelvis
renalis menuju vesika urinaria yang terdapat sepasang ureter yang terletak retroperitoneal,
masing-masing satu untuk setiap ginjal.
Syntopi ureter
|
||
Ureter kiri
|
Ureter kanan
|
|
Anterior
|
Kolon sigmoid
a/v. colica sinistra
a/v. testicularis/ovarica
|
Duodenum pars descendens
Ileum terminal
a/v. colica dextra
a/v.ileocolica
mesostenium
|
Posterior
|
M.psoas major, percabangan a.iliaca communis
|
|
Laki-laki: melintas di bawah lig. umbilikal lateral dan
ductus deferens
Perempuan: melintas di sepanjang sisi cervix uteri dan
bagian atas vagina
|
Laki-laki : melintas di bawah lig umblikal lateral dan ductus deferens
Perempuan:
melintas di sepanjang sisi cervix uteri dan bagian atas vagina
Ureter setelah keluar dari ginjal (melalui pelvis) akan turun di depan m.psoas major, lalu menyilangi pintu atas panggul dengan a.iliaca communis. Ureter berjalan secara postero-inferior di dinding lateral pelvis, lalu melengkung secara ventro-medial untuk mencapai vesica urinaria. Adanya katup uretero-vesical mencegah aliran balik urine setelah memasuki kandung kemih. Terdapat beberapa tempat di mana ureter mengalami penyempitan yaitu peralihan pelvis renalis-ureter, fleksura marginalis serta muara ureter ke dalam vesica urinaria. Tempat-tempat seperti ini sering terbentuk batu/kalkulus.
Ureter setelah keluar dari ginjal (melalui pelvis) akan turun di depan m.psoas major, lalu menyilangi pintu atas panggul dengan a.iliaca communis. Ureter berjalan secara postero-inferior di dinding lateral pelvis, lalu melengkung secara ventro-medial untuk mencapai vesica urinaria. Adanya katup uretero-vesical mencegah aliran balik urine setelah memasuki kandung kemih. Terdapat beberapa tempat di mana ureter mengalami penyempitan yaitu peralihan pelvis renalis-ureter, fleksura marginalis serta muara ureter ke dalam vesica urinaria. Tempat-tempat seperti ini sering terbentuk batu/kalkulus.
Ureter
diperdarahi oleh cabang dari a.renalis, aorta abdominalis, a.iliaca communis,
a.testicularis/ovarica serta a.vesicalis inferior. Sedangkan persarafan ureter
melalui segmen T10-L1 atau L2 melalui pleksus renalis, pleksus aorticus, serta
pleksus hipogastricus superior dan inferior.
C. VESIKA URINARIA ( KANDUNG KEMIH )
Vesica urinaria, sering juga disebut
kandung kemih atau buli-buli, merupakan tempat untuk menampung urine yang
berasal dari ginjal melalui ureter, untuk selanjutnya diteruskan ke uretra dan
lingkungan eksternal tubuh melalui mekanisme relaksasi sphincter. Vesica
urinaria terletak di lantai pelvis (pelvic floor), bersama-sama dengan organ
lain seperti rektum, organ reproduksi, bagian usus halus, serta
pembuluh-pembuluh darah, limfatik dan saraf.
Syntopi vesica urinaria
|
|
Vertex
|
Lig. umbilical medial
|
Infero-lateral
|
Os. Pubis, M.obturator internus, M.levator ani
|
Superior
|
Kolon sigmoid, ileum (laki-laki), fundus-korpus uteri,
excav. vesicouterina (perempuan)
|
Infero-posterior
|
Laki-laki: gl.vesiculosa, ampula vas deferens,rektum
Perempuan: korpus-cervis uteri, vagina
|
Dalam keadaan kosong vesica urinaria
berbentuk tetrahedral yang terdiri atas tiga bagian yaitu apex, fundus/basis
dan collum. Serta mempunyai tiga permukaan (superior dan inferolateral dextra
dan sinistra) serta empat tepi (anterior, posterior, dan lateral dextra dan
sinistra). Dinding vesica urinaria terdiri dari otot m.detrusor (otot spiral,
longitudinal, sirkular). Terdapat trigonum vesicae pada bagian posteroinferior
dan collum vesicae. Trigonum vesicae merupakan suatu bagian berbentuk
mirip-segitiga yang terdiri dari orifisium kedua ureter dan collum vesicae,
bagian ini berwarna lebih pucat dan tidak memiliki rugae walaupun dalam keadaan
kosong.
Vesicae urinaria diperdarahi oleh a.vesicalis superior dan
inferior. Namun pada perempuan, a.vesicalis inferior digantikan oleh
a.vaginalis. Sedangkan persarafan pada vesica urinaria terdiri atas persarafan
simpatis dan parasimpatis. Persarafan simpatis melalui n.splanchnicus minor,
n.splanchnicus imus, dan n.splanchnicus lumbalis L1-L2. Adapun persarafan
parasimpatis melalui n.splanchnicus pelvicus S2-S4, yang berperan sebagai
sensorik dan motorik.
Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon
karet, terletak di belakang simfisis pubis di dalam ronga panggul. Bentuk
kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi
oleh otot yang kuat, berhubungan ligamentum vesika umbikalis
medius. Bagian vesika urinaria terdiri dari :
1.
Fundus,
yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan bawah, bagian ini terpisah
dari rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus
deferent, vesika seminalis dan prostate.
2.
Korpus,
yaitu bagian antara verteks dan fundus.
3.
Verteks,
bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika
umbilikalis.
Dinding
kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan sebelah
luar), tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian
dalam).
D. URETRA
Uretra merupakan saluran yang
membawa urine keluar dari vesica urinaria menuju lingkungan luar. Terdapat
beberapa perbedaan uretra pada pria dan wanita. Uretra pada pria memiliki
panjang sekitar 20 cm dan berhubungan dengan kelenjar prostat, sedangkan uretra
pada wanita panjangnya sekitar 3.5 cm. selain itu, Pria memiliki dua otot
sphincter yaitu m.sphincter interna (otot polos terusan dari m.detrusor dan
bersifat involunter) dan m.sphincter externa (di uretra pars membranosa,
bersifat volunter), sedangkan pada wanita hanya memiliki m.sphincter externa
(distal inferior dari kandung kemih dan bersifat volunter).
Pada pria, uretra dapat dibagi atas pars pre-prostatika, pars prostatika, pars membranosa dan pars spongiosa.
1. Pars pre-prostatika (1-1.5 cm),
merupakan bagian dari collum vesicae dan aspek superior kelenjar prostat. Pars
pre-prostatika dikelilingi otot m. sphincter urethrae internal yang berlanjut
dengan kapsul kelenjar prostat. Bagian ini disuplai oleh persarafan simpatis.
2. Pars prostatika (3-4 cm), merupakan
bagian yang melewati/menembus kelenjar prostat. Bagian ini dapat lebih dapat
berdilatasi/melebar dibanding bagian lainnya.
3. Pars membranosa (12-19 mm),
merupakan bagian yang terpendek dan tersempit. Bagian ini menghubungkan dari
prostat menuju bulbus penis melintasi diafragma urogenital. Diliputi otot polos
dan di luarnya oleh m.sphincter urethrae eksternal yang berada di bawah kendali
volunter (somatis).
4. Pars spongiosa (15 cm), merupakan
bagian uretra paling panjang, membentang dari pars membranosa sampai orifisium
di ujung kelenjar penis. Bagian ini dilapisi oleh korpus spongiosum di bagian
luarnya.
Panjang uretra pada wanita sekitar 2,5- 3,5 cm sedangkan pada pria 17-22,5 cm
Lapisan
dinding ureter terdiri dari :
a.
Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b.
Lapisan tengah otot polos
c.
Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan – gerakan
peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam
kandung kemih (vesika urinaria). Gerakan peristaltik mendorong urin melalui
ureter yang dieskresikan oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran,
melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih. Ureter berjalan hampir
vertikal ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisi oleh pedtodinium.
Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter terjadi pada tempat ureter
meninggalkan pelvis renalis, pembuluh darah, saraf dan pembuluh sekitarnya
mempunyai saraf sensorik.
BAB III
KESIMPULAN
Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi,
menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua
ginjal, dua ureter, kandung kemih, dan uretra.
1. Ginjal
Ginjal
terletak pada dinding posterior abdomen terutama di daerah lumbal, di sebelah
kanan dan kiri tulang belakang, di bungkus lapisan lemak yang tebal, di
belakang peritoneum, atau di luar rongga peritorium.
Panjang
ginjal orang dewasa sekitar 6-7,5 cm, tebal 1,5-2,5 cm, dan berat sekitar 140
gram.
2. Ureter
Ureter
merupakan saluran retroperitoneum yang menghubungkan ginjal dengan kandung
kemih. Ureter berjalan sepanjang sisi posterior pelvis, di bawah vas deveren
dan memasuki basis vesika pada trigonum. Pasokan darah uerter berasal dari
pembuluh darah renalis, gonad, aorta, iliaka komunis, dan iliaka interna.
3. Kandung kemih
Organ
ini berbentuk seperti buah pir atau kendi. Kandung kemih terletak di dalam
panggul besar, di depan isi lainnya, dan di belakang simpisis pubis. Dinding
kandung kemih terdiri atas lapisan serus sebelah luar, lapisan berotot, lapisan
submukosa dan lapisan mukosa dari epithelium transisional.
4. Uretra
Uretra
adalah sebuah saluran yang berjalan dari leher kandung kemih ke lubang luar,
dilapisi oleh membrane mukosa yang bersambung dengan membrane yang melapisi
kandung kemih, panjang uretra pada wanita sekitar 2,5-3,5 cm dan pria 17-22,5
cm.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam.
2006. SISTEM PERKEMIHAN. Jakarta : Salemba Medika
Tambayong,Jan.
2001. Anatomi dan Fisiologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC
http://www.slideshare.net/yepi12345/anatomi-sistem-perkemihan
http://nurad1k.blogspot.com/2010/02/anatomi-fisiologi-sistem-perkemihan.html
http://ilper.wordpress.com/2012/04/19/sistem-perkemihan-urinaria/
Comments
Post a Comment