Skip to main content
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn M DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN


I.     PENGKAJIAN

1.   Identitas
a.    Identitas Pasien
Nama                             : Tn M
Umur                             : 84 Tahun
Agama                           : Islam
Jenis Kelamin             : Laki - laki
Status                             : Menikah
Pendidikan                  : Tidak ditanyakan
Pekerjaan                     : Kepala rumah tangga
Suku Bangsa                : Jawa/Indonesia
Alamat                           : Jalan Maluku 2 Keprabon Surakarta

Tanggal Pengkajian : Sabtu, 09 Juni 2012

2.   Status Kesehatan
a.     Status Kesehatan Saat Ini
1)   Keluhan Utama (saat ini)
Pasien mengatakan keluhan yang paling utama adalah pada lutut
2)   Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Pasien mengatakan mengatasinya dengan berolahraga (senam,badminton,tenis)

b.   Status Kesehatan Masa Lalu
1)   Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan pernah mengalami gejala prostat, masalah dengan ginjal sejak 1990

2)   Pernah dirawat
Pasien mengatakan Alhamdulillah belum pernah dirawat di rumah sakit

3)   Alergi
Pasien tidak memiliki alergi terhadap obat, makanan, maupun debu

4)   Kebiasaan
Pasien tidak mempunyai kebiasaan apa-apa

c.    Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit

3.   Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual )
a.     Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan itu ada 2 yaitu kesehatan jasmani yang mudah diubah dan kesehatan rohani yang sukar diubah

b.    Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit               : Pasien mengatakan makan 1 sampai 2x sehari dan waktunya tidak teratur
Saat sakit                      : Pasien mengatakan selama sakit porsi makan berkurang 2x sehari

c.     Pola Eliminasi
1)   BAB
Sebelum sakit               : Pasien mengatakan BAB 1x sehari, waktu tidak menentu feses bertekstur biasa
Saat sakit                        : Pasien mengatakan BAB 2 hari sekali karena minum obat batuk yang mengandung kodein, feses berbau kas dan bertekstur keras

2)   BAK
Sebelum sakit             : Pasien mengatakan BAK 4x sehari warna urin jernih
Saat sakit                        : Pasien mengatakan BAK sehari lebih dari 4x sehari warna urin kuning pekat, baunya khas obat

d.    Pola aktifitas dan latihan
1)   Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri
0
1
2
3
4
Makan dan Minum




Mandi




Toileting




Berpakaian




Berpindah




0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total

2)   Latihan
Sebelum sakit               : Pasien mengatakan melakukan aktivitas seperti biasa, dapat berjalan dengan normal
Saat sakit                        : Pasien kesulitan berjalan dan pasien juga mengatakan tidak bisa membaca tulisan dengan jelas

e.     Pola kognitif dan persepsi

f.      Pola Persepsi-Konsep diri
Pasien mengatakan tidak malu dan tidak merasa terganggu dengan keadaannya

g.     Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit               : Pasien mengatakan tidur 6 jam sehari, tidak pernah tidur siang, saat tidur diiringi radio (pidato, pengajian, berita)
Saat sakit                      : Pasien mengatakan porsi tidur bertambah (lebih dari 6 jam)

h.    Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dan masyarakat lancar

i.      Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit             : Pasien mengatakan melakukan hubungan seksualitas secara normal
Saat sakit                        : Pasien mengatakan sejak usia 75 tahun sudah tidak melakukan hubungan seksualitas

j.      Pola Toleransi Stree-Koping
Pasien mengatakan pada saat mempunyai masalah dan keluhan dibicarakan dengan istri

k.    Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan tetap menjalankan ibadah dengan baik

4.   TANDA-TANDA VITAL
TD                   : 120/90 mmHg
NADI              : 53x/menit
RR                   : 24x/menit
SUHU             : 36,50C

SARAN/EDUKASI BUAT PASIEN: menjaga pola makan banyak makan makanan yang berserat dan istirahat cukup

II.   ANALISA DATA
NO
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1.




2
DS :
Pasien mengatakan nyeri pada lutut
DO :
Klien terlihat kesulitan untuk berjalan

DS:
Pasien mengatakan pandangannya sudah kabur
DO:
Pasien terlihat kesulitan melihat sekitar
Agen yang menyebabkan injuri kimia


Usia 65 tahun/lebih
 Nyeri akut




Resiko jatuh

III.DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN/MASALAH KOLABORATIF BERDASARKAN PRIORITAS
NO
TANGGAL/JAM DITEMUKAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TANGGAL TERATASI
Ttd
1

2
9 Juni 2012

9 Juni 2012

Nyeri akut

Resiko jatuh



IV.RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari/Tgl
No Dx
Rencana Perawatan
Ttd
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional

1









2
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dasar dalam waktu 1 x 24 jam rasa nyeri dapat teratasi.
KH :
1.Skala nyeri berkurang
2.Pasien terlihat rilek


Mengurangi resiko jatuh
KH :
1.Pasien lebih berhati-hati dalam berjalan
2.Pasien lebih rileks
1.Dikaji skala nyeri secara komprehensif
2.Diberikan posisi nyaman






Kaji kemampuan melihat
Ajarkan berjalan dengan nyaman
Beri informasi tentang makanan yang baik untuk kesehatan mata
1.Skala nyeri berkurang
2.Pasien lebih merasa rileks






Pasien lebih berhti-hati ketika berjalan
Pasien mendapatkan asupan vitamin yang dapat memperbaiki fungsi penglihatan



Comments

Popular posts from this blog

Dialog dengan Pasien Isolasi Sosial (Menarik Diri)

Contoh dialog sesuai Satuan Pelaksana pada pasien gangguan jiwa dengan isolasi diri atau menarik diri : Menarik  D iri   (Isolasi Sosial) Prolog Disebuah ruang arjuna terdapat terdapat pasien gangguan jiwa bernama Ny. S. Pasien masuk rumah sakit jiwa karena pasien asyik dengan pikirannya sendiri, tidak memiliki teman dekat, tidak adanya kontak mata, tampak sedih, efek tumpul serta melakukan tindakan berulang yang tidak bermakna sama sekali. Pasien juga merasa ditolak oleh keluarganya sendiri sehingga membuatnya kesepian. Diagnosa keperawatan untuk pasien yaitu isolasi sosial. SP 1 : Pasien membina hubungan saling percaya,membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan hubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan. Perawat           : “ Assallamualaikum wr,wb ” Pasien              : (pasien hanya diam) Perawat           : “ Saya H saya senang dipanggil ibu Her… Saya perawat diruang maw

Dialog dengan Pasien Gangguan Jiwa Susaide SP 1

STRATEGI PELAKSANAAN SUSAIDE SP 1 A.       Kondisi klien Data Subjektif: 1.       Mengungkapkan keinginan bunuh diri 2.       Mengungkapkan keinginan untuk mati 3.       Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan 4.       Ada riwayat berulang percobaan bunuh diri sebelumnya dari keluarga 5.       Berbicara tentang kematian, menanyakan tentang dosis obat yang mematikan 6.       Mengungkapkan adanya konflik interpersonal 7.       Mengungkapkan telah terjadi korban perilaku kekerasan saat kecil Data Objektif: 1.       Impulsif 2.       Menunjukkan perilaku yang mencurigakan ( biasanya menjadi sangat patuh) 3.       Ada riwayat penyakit mental (depresi, psikosis, dan penyalahgunaan alkohol) 4.       Ada riwayat penyakit fisik (penyakit kronis atau penyakit terminal) 5.       Pengangguran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau kegagalan dalam karier) 6.       Status perkawinan yang tidak harmonis B.        Diagnosa keperawatan Risiko bunuh diri

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) A.   LATAR BELAKANG Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007). Sedangkan jumlah minimum 4 dan maksimum 10. Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK adalah : sudah punya diagnosa yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif, waham tidak terlalu berat (Yosep, 2007). Terapi aktivitas kelompok (TAK) dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas orientasi realita , dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (Keliat, 2006). Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus terkait dengan pengalaman dan atau kehidup